BBKSDA Riau Bekerja Sama dengan YAD Bangun Pusat Konservasi Harimau Sumatera

- 29 Juli 2020, 19:16 WIB
Harimau Sumatera.*/ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Harimau Sumatera.*/ANTARA FOTO/Rosa Panggabean /


HALOYOUTH – Pusat konservasi harimau Sumatera akan dibangun di kawasan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil Provinsi Riau. Kabar tersebut didapat setelah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sepakat bekerja sama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo YAD).


Dilansir dari Antara, Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan, pembangunan pusat konservasi ini harus segera direalisasikan, melihat segala pemasalahan yang terjadi pada harimau Sumatera.


Pada Rabu 29 Juli 2020, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan kerja sama, ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama di kantor YAD di Jakarta.


Dalam kesempatan tersebut turut dihadiri oleh Direktur Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Wiratno, serta Pimpinan YAD, Hasyim Joyohadikusumo.


Baca Juga: 81.000 Face Shield Disiapkan Pemda Pangandaran untuk Para Pelajar



“Alhamdulillah, hari ini bertepatan dengan peringatan Global Tiger Day tanggal 29 Juli 2020, kami menandatangani perjanjian kerjasama dengan Yayasan Arsari DJoyohadikusumo untuk secara bersama melestarikan Harimau Sumatera, khususnya di Bumi Melayu Riau dan disaksikan oleh Bapak Dirjen KSDAE, KLHK dan Pimpinan YAD Bapak Hasyim Joyohadikusumo,” kata Suharyono, dilansir dari Antara.



Banyaknya ancaman bagi kelangsungan hidup harimau Sumatera seperti tingginya ancaman perburuan dan aktivitas ilegal, perubahan habitat, serta belum adanya tempat rehabilitasi harimau Sumatra di Provinsi Riau melatarbelakangi pembangunan pusat konservasi ini.



Suharyono mengatakan, kasus kematian harimau Sumatera beberapa kali disebabkan karena kegiatan perburuan liar dengan pemasangan jerat. Di samping kematian, juga bisa menimbulkan luka yang perlu penanganan medis. Untuk upaya pencegahan hal serupa, tambahnya, adalah dengan melakukan kegatan operasi atau patroli sisir jerat secara rutin.


Baca Juga: Plastik Organik Olahan Singkong Disiapkan Pemkab Bandung untuk Kurban


Pusat konservasi yang akan dibangun di Riau nanti berlokasi di dalam zona inti Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu yang memiliki kurang lebih 200 ribu hektar hutan primer rawa gambut, populasi mangsa yang melimpah, serta dukugan dari pemerintah, menjadi keunggulan dari pusat konservasi yang akan dibangun nanti menurut Suharyono. Ia berharap, semoga dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, kelestarian harimau Sumatera akan terjaga. ***

 

Editor: Ade Rosman

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x