HALOYOUTH – Ledakan yang terjadi di Ibu Kota Beirut, Lebanon, setidaknya menewaskan setidaknya 78 orang dan sebanyak 4000 orang dilaporkan luka-luka.
Baca Juga: MotoGP 2020: Stefan Bradle Gantikan Marc Marquez yang Bakal Absen di GP Ceko
Dikutip Haloyouth dari Antara, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan, sebanyak 2.750 ton amonium nitrat ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan, yang menyebabkan ledakan tersebut, Selasa, 4 Agustus 2020.
Aoun menjelaskan bahwa penyimpanan tersebut bersifat eksplosif “tidak dapat diterima”, karena dilakukan secara serampangan tanpa memperhatikan aspek keamanan.
Baca Juga: 3 Musisi Kawakan yang Mempunyai Lagu-lagu Populer hingga kini
Amonium nitrat adalah senyawa kimia yang biasa digunakan untuk pupuk dan menjadi campuran zat dalam konstruksi pertambangan.
Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, menyampaikan duka mendalam atas ledakan hebat yang mengguncang Lebanon tersebut.