Kemarahan Warga Lebanon Memuncak, Pemerintah Lebanon Umumkan Keadaan Darurat dan Kerahkan Tentara

- 9 Agustus 2020, 11:07 WIB
Unjuk rasa yang terjadi di Lebanon pasca ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut.
Unjuk rasa yang terjadi di Lebanon pasca ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut. /Al Jazeera/

HALOYOUTH - Unjuk rasa terjadi di Lebanon, menyusul kejadian ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut pada Selasa, 4 Agustus 2020.

Kejadian tersebut membuat warga Lebanon marah dengan pemerintahnya dan menyerbu gedung-gedung pemerintahan di Beirut.

Ledakan yang diduga akibat dari ribuan ton amonium nitrat disimpan sejak 2014 silam tidak ditangani dengan baik.

Atas kejadian itu, setidaknya lebih dari 154 orang lebih meninggal dunia dan lebih dari 5.000 orang mengalami luka-luka.

Baca Juga: Meski Tidak Bisa Jadi Relawan Vaksin, Erick Thohir Yakin Fase Tiga Berjalan Baik

Unjuk rasa yang dilakukan warga Lebanon itu membuat bentrokan dengan Pasukan Keamanan Dalam Negeri (ISF) meletus pada Sabtu, 8 Agustus 2020.

Puluhan ribu orang berusaha untuk menembus gedung Parlemen Lebanon dan meminta tanggung jawab pemerintah akibat ledakan nahas itu.

Para demonstran turun ke jalan dan terlibat kerusuhan serta membakar gedung-gedung sisa ledakan mematikan yang terjadi pada Selasa kemarin.

Baca Juga: Tidak Adanya Degradasi pada Lanjutan Liga 1 2020, Supardi: Ini Seperti Tidak Adil

Halaman:

Editor: Fauzian Ahmad

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x