Pekan Menyusui Dunia, UNICEF: Iklan Susu Formula di Indonesia Kurang Pantas

- 11 Agustus 2020, 20:37 WIB
Logo UNICEF.*/
Logo UNICEF.*/ /


HALOYOUTH – United Nations Children’s Fund (UNICEF), Organisasi PBB yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada anak-anak dan ibunya di negara berkembang, menilai cara promosi produk susu formula di Indonesia kurang pantas.


Dilansir dari Antara, Jee Hyun Rah, Chief of Nutrition UNICEF Indonesia, dalam telekonferensi tentang Pekan Menyusui Dunia di Jakarta, pada Selasa 11 Agustus 2020 menyebutkan, promosi yang dilakukan kurang pantas karena memberikan informasi yang salah terhadap pentingnya memberikan ASI kepada anak alih-alih menjual produk susu pengganti ASI.



Baca Juga: Menteri Agama Imbau Empat Syarat yang Harus Dipenuhi Madrasah jika Ingin Lakukan Pembelajaran Tatap



"Misinformasi ini, miskomunikasi terkait pentingnya ASI akan sangat berdampak besar pada ibu hamil dan ibu menyusui yang jadi memilih untuk tidak menyusui anaknya," ucapnya, dilansir dari Antara.



Hal senada diungkapkan oleh Nia Umar, Ketua Asosiasi Ibu Menyusui (Aimi), yang menyatakan bahwa sampai saat ini masih terjadi promosi masif tentang susu formula sebagai pengganti ASI.



"Berdasarkan rekomendasi WHO, susu anak (untuk-red) satu tahun ke atas itu tidak diperlukan sebetulnya. Tapi di sini seakan-akan sangat diperlukan, kalau tidak minum itu anak tidak tumbuh optimal, tidak cerdas," kata Nia.



Baca Juga: Presiden Jokowi Berharap Kuartal Ketiga Ekonomi akan Tumbuh Kembali



Selain itu, Nia menjelaskan bahwa ASI merupakan sumber makanan yang murah dan ramah lingkungan, sehingga sangat membantu dalam membangun bumi yang sehat. Tidak seperti proses produksi hingga distribusi susu formula yang menghasilkan limbah dari pabrik, menggunakan bahan bakar yang menghasilkan emisi saat proses transportasi pendistribusian, penggunaan gas di rumah untuk memasaknya, serta sampah dari kemasan susu formula itu sendiri.



Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan, Dhian Probhoyekti mengingatkan, bahwa pemberian susu formula pada bayi hanya boleh dilakukan jika ada indikasi medis.



Baca Juga: Penjemputan Pasien COVID-19 Sempat Ditolak Pihak Keluarga




"Jangan sampai ada ibu-ibu yang bisa memberikan ASI tidak jadi memberikan ASI karena ada promosi susu tadi. Jangan sampai lebih kuat promosinya daripada pemberian ASI dari ibu," pungkasnya.***

Editor: Ade Rosman

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x