HALOYOUTH - Kegagalan tim bulutangkis Indonesia mempertahankan gelar Piala Thomas 2022 membuat kesal legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat.
Indonesia secara memgejutkan dihabisi tim kuda hitam, India di partai puncak dengan skuad yang matang.
India sukses mengalahkan juara 14 kali Indonesia dengan skor 3-0 di final pada hari Minggu untuk memenangkan gelar Piala Thomas perdana mereka.
India memulai awal yang luar biasa dalam upaya mereka untuk memenangkan Piala Thomas pertama mereka melalui Lakshya Sen.
Lakshya Sen berhasil menyumbangkan poin pertama bagi India dalam pertandingan melawan Indonesia di final di Impact Arena di sini.
Pemain berusia 20 tahun ranking 9 dunia itu menunjukkan bahwa dia telah pulih dari serangan keracunan makanan.
Baca Juga: Mengerikan, Titisan Liem Swie King ini Tembus Semifinal SEA Games 2022, Kemenangan Tercepat!
Mengalami kemunduran di game pertama usai kalah 8-21, Lakshya Sen mengalahkan Anthony Gintin 21-17, 21-19 di babak selanjutnya.
Kemudian di pertandingan kedua, Indonesia menambah keunggulan menjadi 2-0 melalui ganda putra Satwiksairaj Rankireddy-Chirag Shetty.
Di atas kertas, India diperkirakan akan kalah pada ganda pertama tetapi Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty mengobrak-abrik pasangan Indonesia Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Mereka berhasil menang secara sensasional 18-21, 23-21, 21-19 dalam 73 menit untuk memberi tim memimpin 2-0 yang fantastis.
Srikanth Kidambi menjadi pahlawan ketika ia mengobrak-abrik Jonatan Christie dalam kemenangan 21-15, 23-21.
Kekalahan Indonesia atas India membuat legenda Indonesia Taufik Hidayat juga merasakan kekecewaan yang mendalam.
Melalui instagram pribadinya, Taufik Hidayat mempunyai satu catatan buat pemain-pemain Indonesia.
"Team thomas cup.. terimakasih udah maksimal sampai di final..pasti mereka kecewa dengan kekalahan ini, tapi ada satu catatan yg selalu.….…........ MENTAL, FISIK," tulis Taufik Hidayat seperti dikutip Haloyouth.com dari @taufikhidayatofficial pada 16 Mei 2022.
Selain itu, Taufik Hidayat juga mempertanyakan kinerja pelatih tunggal putra Indonesia.
"DAN mana pelatih tunggal putra indonesia? Apakah Indonesia gak punya pelatih yg lebih baik dan mumpuni? Mau sampai kapan ini PBSI?," lanjutnya.***