Network
Smash yang dilakukannya tersebut pada awal set kedua atas pengembalian shuttlecock Kevin Sanjaya yang melambung bebas ke belakang.
Sontak saja, jumping smash Daniel Marthin meluncur deras ke arah sisi kanan Marcus Gideon yang tidak dapat dikembalikan dengan sempurna.
Dilansir dari akun Youtube BWF, smash yang dilakukan pria kelahiran 31 Juli 2001 ini memiliki kecepatan 426 km/jam melampaui rekor yang dipegang oleh pebulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei yang memiliki catatan dengan smash tercepat 408 km/jam ketika laga Hong Kong Open 2015 silam.
Baca Juga: Tak Disorot, Pebulutangkis Tunggal Putri Indonesia Selangkah Lagi Sabet Gelar Juara di Turnamen Ini
Rekor ini membuat, Daniel Marthin menjadi pebulutangkis yang memiliki smash tercepat selama gelaran yang dihelat resmi oleh BWF. Atas capaian ini menjadikan BWF mengakui dan masuk ke Guinness World Records
Namun sayang, dalam laga final Hylo Open 2021, ganda campuran dengan gelar The Babbies tersebut tidak membawa dirinya meraih juara. Pasalnya, pasangan muda ini harus mengakui ketangguhan seniornya di Pelatnas, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.
Bertanding di Saarlandhale, Sarbuckeen, Jerman, Leo Carnando/Daniel Marthin takluk oleh pasangan ganda putra peringkat satu dunia, The Minions melalui Stright game dengan skor, 21-14 dan 21-19.
Atas kekalahannya itu, Leo Rolly Carnando-Daniel Marthin harus puas menjadi runner up dalam gelaran Hylo Open 2021. Berkat pencapaiannya tersebut mereka berhak atas pasangan ini naik peringkat menjadi peringkaat 28 dunia. Capaian peringkat 28 dunia tersebut merupakan capaian tertinggi semenjak dipasangkan pada tahun 2018 lalu.
Sedangkan, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Sukomuljo meraih podium utama di Hylo Open 2021 dan mempertahankan tahtanya merajai dunia bulutangkis dari sektor ganda putra.
