Tapi, hal tersebut malah menjadi bumerang bagi tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.
"Penentunya di paruh akhir gim ketiga. Saya coba untuk menyerang dan menekan, tapi malah jadi bumerang buat saya," paparnya.
Hal itu juga karena Anthony Sinisuka Ginting terlalu buru-buru menyerang, tapi akhirnya justru malah mati sendiri dan eror.
"Karena terlalu buru-buru menyerang, tapi malah mati sendiri dan error. Sayang sekali padahal 10-11 poin terakhir kan penentu. Saya juga jadi kurang berani untuk ganti strategi," ujarnya.
Demikian, tidak puas dengan hasil final Thomas Cup 2022, mengejutkan! Anthony Ginting salahkan lapangan, ini bebernya.***