Filsafat Hedonisme, Cara Mahasiswa dalam Mempertahankan Harga Diri dengan Pengaruh Ekonomii

- 13 Desember 2023, 13:01 WIB
Hasil reset penelitiannya menujukkan bahwa media sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap gaya hidup hedonisme
Hasil reset penelitiannya menujukkan bahwa media sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap gaya hidup hedonisme /Pixabay///

HALOYOUTH.COM-Saat ini, banyak anak muda yang memilih untuk meninggalkan kampung halaman mereka dan pergi merantau ke luar pulau untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi. Mereka berharap bahwa dengan mendapatkan pendidikan yang lebih baik, mereka juga akan mendapatkan pengalaman hidup yang lebih berharga.

Namun, terkadang tujuan utama mereka untuk menimba ilmu tersebut tergeser oleh gaya hidup yang berlebihan, yang dikenal sebagai hedonisme. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama dalam hidup.

Perilaku hedonisme ini seolah-olah telah menjadi akar di kalangan mahasiswa dan berdampak pada pendidikan dan pembentukan sikap mereka. Fenomen ini telah merasuk ke dalam jiwa mahasiswa yang memang mengkhawatirkan.

Banyak mahasiswa yang tergoda untuk membeli barang-barang mewah dan bermerek, berlibur ke tempat-tempat mahal, dan menghabiskan uang dengan sangat boros. Namun, yang membuatnya lebih menyedihkan adalah bahwa mereka sering kali tidak mempertimbangkan betapa susah payahnya orang tua mereka dalam membiayai kehidupan sehari-hari.

Situasinya memang sangat disayangkan, karena uang yang dihabiskan untuk hal-hal yang tidak berguna sebenarnya bisa digunakan untuk keperluan yang lebih penting. Mahasiswa perlu menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab bukan hanya terhadap diri sendiri, tetapi juga terhadap orang tua yang telah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan mereka. 

Mengelola keuangan dengan bijak dan memprioritaskan pengeluaran yang lebih penting adalah langkah yang sangat penting untuk menghindari perilaku hedonistik yang merugikan. Salah satu alasan utama mengapa mereka mengadopsi gaya hidup seperti itu adalah karena adanya tekanan sosial.

Mereka merasa perlu mendapatkan pengakuan dan pujian agar dapat memiliki banyak teman. Menariknya, kebanyakan mahasiswa yang mengadopsi gaya hidup tersebut berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah, bukan menengah ke atas. Mereka tidak ingin terlihat biasa dan selalu ingin mengikuti tren zaman.

Namun menariknya, orang-orang dari latar belakang ekonomi menengah ke atas justru berusaha untuk menjalani gaya hidup yang sederhana agar dapat memperoleh banyak teman. Mereka menyadari bahwa kekayaan materi tidak selalu menjadi faktor utama dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan bermakna.

Baca Juga: Cara agar Tetap Tenang dalam Segala Situasi dengan Stoikisme, Aliran Filsafat Yunani Kuno Paling Berpengaruh

Halaman:

Editor: Rifqiyudin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x