Makna dan Filosofi Ketupat Lebaran, Yuk Simak Jangan Sampe Gak Tau!

- 9 Oktober 2023, 23:52 WIB
Sebagai makanan khas Idul Fitri di Indonesia, ketupat memiliki sejarah dan filosofi tertentu.*
Sebagai makanan khas Idul Fitri di Indonesia, ketupat memiliki sejarah dan filosofi tertentu.* /Instagram @ketupatdaunkelapa

HALOYOUTH - Untuk muslim Indonesia tentunya, santap lebaran takkan lengkap tanpa kehadiran ketupat. Makanan ini rupanya sudah menjadi tradisi sebagai hidangan jelang lebaran.

Ketupat merupakan makanan berbahan dasar beras yang dibalut anyaman daun kelapa muda atau janur. Biasanya ketupat menjadi menu makanan yang selalu menemani masakan khas lebaran seperti opor ayam, rendang atau gulai.

Sebagai tradisi dan budaya yang telah berkembang di masyarakat, tentunya makanan bukan hanya sekedar untuk memuaskan perut. Namun dibalik itu tentu terdapat fiosofi dan maknanya, salah satunya seperti pada makanan ketupat ini.

Nah, penasaran kan seperti apa sih filosofi dan makna ketupat? Berikut ini Haloyouth rangkum dari beberapa sumber, yuk simak!

Baca Juga: Kisah Haru Rasulullah SAW dan Anak Yatim di Hari Raya Idul Fitri

Konon, ketupat adalah makanan yang pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga, salah satu tokoh Wali Songo.

Sunan Kalijaga membudayakan dua kali BAKDA, yaitu BAKDA LEBARAN dan BAKDA KUPAT. BAKDA KUPAT dimulai seminggu sesudah lebaran. Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah menganyam daun kelapa muda untuk kemasan makanan ketupat ini.

Setelah selesai dianyam, kemudian diisi dengan beras lalu dimasak. Selanjutnya setelah selesai dimasak, ketupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, sebagai bentuk kepedulian dan lambang kebersamaan.

Menurut Bahasa Jawa ketupat atau kupat merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat. Ngaku Lepat artinya mengakui kesalahan. Laku Papat artinya empat tindakan.

Halaman:

Editor: Bakri

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x