Network
HALOYOUTH - Film "Sekawan Limo" merupakan karya terbaru dari Bayu Skak yang mengusung nilai-nilai serta budaya masyarakat Jawa dalam narasinya.
Pemilihan judul "Sekawan Limo" sendiri memiliki arti khusus dalam bahasa Jawa, di mana "Sekawan" berarti empat dan "Limo" berarti lima.
Secara harfiah, judul ini mengisyaratkan kisah tentang empat dari lima, yang mengundang penasaran bagi penonton mengenai apa yang tersembunyi di baliknya.
Cerita dimulai dengan lima pendaki yang memutuskan untuk menaklukkan Gunung Madyopuro. Mereka adalah Bagas, diperankan oleh Bayu Skak, Dyny yang diperankan oleh Keisya Levronka, dan tiga pendaki lainnya yang bergabung dalam perjalanan tersebut.
Namun, dari lima pendaki tersebut, hanya empat yang merupakan manusia, sementara satu lagi adalah sosok yang misterius dan mengganggu perjalanan mereka.
Bagas dan Dyny, sebagai karakter utama, mendapatkan nasihat penting dari pos penjaga sebelum memulai pendakian mereka. Salah satu nasihat tersebut adalah untuk tidak menoleh ke belakang selama pendakian.
Nasihat ini merupakan aturan tidak tertulis yang diyakini masyarakat sekitar sebagai cara untuk menghindari gangguan makhluk halus. Meski awalnya dianggap sepele, nasihat ini ternyata memiliki peran penting dalam kisah mereka.
Perjalanan pendakian mereka dimulai dengan penuh semangat dan antusiasme. Mereka bertemu dengan tiga pendaki lainnya yang kemudian menjadi teman seperjalanan.
Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai merasakan kejanggalan-kejanggalan yang tidak dapat dijelaskan secara logis. Kejanggalan ini semakin lama semakin intens dan mengganggu.
