HALOYOUTH - Seperti kehidupan pada umumnya, dalam dunia bisnis pun ada fase naik dan turun yang akan kamu hadapi. Kamu tidak akan selalu dapat manisnya saja, terkadang kamu juga akan mengalami masa sulit yang bisa saja membuat kamu berpikir apakah mau terus jalanin bisnis atau berhenti saja.
Membangun sebuah usaha atau bisnis tidak terlepas dari rintangan di dalamnya. Karena terlalu fokus untuk mencapai target dan juga keutungan, pelaku usaha sering kali tidak memikirkan tantangan apa yang akan di alami.
Padahal, pada setiap perjalanan yang dilalui akan melalui beberapa tingkatan dengan beragam rintangan. Bagi para pengusaha pemula harus mengenali ombak apa saja yang akan menanti, dengan begitu akan lebih siap menghadapinya.
Berikut haloyouth rangkum dari berbagai sumber, fase perjalanan bisnis yang akan dilalui pengusaha.
Baca Juga: Sertifikat Vaksin Tidak Muncul di Aplikasi Pedulilindungi, Ini Solusinya dari Kemenkes
1. Fase Euforia
Pada fase pertama saat terjun ke dunia bisnis, para pelaku usaha akan merasakan perasaan yang begitu bergejolak. Beragam emosi ini bersatu untuk mewujudkan mimpi tersebut. Apalagi jika pada awal melangkah begitu mulus karena langsung dapat respon positif dari pasar.
Namun fase inilah yang paling menentuka arah bisnis kamu. Jika terlalu terlena dengan perasaan sambutan tanpa memikirkan langkah kedepan, bisnis kamu mungkin tidak akan melangkah lebih jauh. Bahkan, hanya cerah pada awal karir saja.
Pada fase ini adrenalin kamu akan bergejolak dan merasa semua planning menarik untuk dilakuin. Tapi kamu juga tidak boleh melupakan "the why" "the what" dan "the how" agar bisnismu relevan sama jamannya dan memberi dampak langsung untuk bisnis kamu.
2. Fase Realita
Kalau usia bisnismu sudah di atas satu tahun, saat itu lah kamu akan berhadapan dengan fase realita, di mana kamu baru mulai menyadari bahwa segala yang berhubungan dengan nama bisnis itu jauh dari kata mudah dan menyenangkan.
Baca Juga: Sertifikat Vaksin Tidak Muncul di Aplikasi Pedulilindungi, Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Akan ada berbagai masalah yang datang menyerang. Jika tidak kuat menghadapinya, mungkin saja bisnis kamu akan gulung tikar.
Biasanya di fase realita ini kamu akan mulai memikirkan masa lalu ketika kamu masih menjadi pekerja kantoran dengan gaji bulanan. Karena itu, tidak heran jika kebanyakan bisnis baru jatuh pada tahun pertama. Maka yang harus kamu lakukan adalah coba lagi dan terus berinovasi.
3. Fase Refleksi
Jika Anda bertahan di fase realita, kamu akan berhadapan dengan fase refleksi dan disini lah pemahaman kamu tentang bisnis akan jauh lebih luas. Masalah yang muncul tidak lagi terlihat jadi tantangan, namun menjadi motivasi.
Kamu akan mendapat pelajaran pada fase ini untuk tidak mudah menyerah dan terus memperbaharui pemahaman. Kamu akan mulai berpikir untuk visi misi perusahaan agar bisnis dapat berkembang dan punya tujuan yang pasti.
4. Fase Pendewasaan
Di tahap pendewasaan, cara berpikir pelaku berbisnis akan lebih matang mengambil sikap. Serangkaian cobaan di fase sebelumnya membuat cara berpikir kamu lebih bijak. Fase ini adalah waktu yang tepat dimana pelaku bisnis lebih mengencangkan segala hal yang menyangkut bisnisnya.
Pada fase ini kamu akan memikirkan cara membentuk sistem yang bagus dan cocok untuk perusahaan kamu. Fase pendewasaan ini tidak akan pernah berhenti akan ada selalu hal-hal yang bisa kamu pelajari, baik dari dirimu sendiri ataupun orang lain.
5. Fase Misioner
Di fase terakhir ini para pelaku bisnis sudah memiliki tujuan yang jelas untuk jangka panjang. Bahkan, mereka tak hanya ingin membuat keutungan bagi pribadi atau perusahaan, namun juga memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Nah, itulah 5 fase penting dalam perjalanan bisnis yang akan akan menjadi penentu apakah kamu dan perusahaanmu akan bertahan atau jatuh. Tiap orang punya ide untuk memulai bisnis dan berharap binisnya akan sukses. Sekarang kamu sudah tahu gimana fasenya, kini kamu hanya perlu percaya diri untuk memulainya.
Mengutip dari Henry Ford, seorang industrialis Amerika, pendiri Ford Motor Company, "saat gagal, kamu hanya perlu memulai lagi, dengan cara yang lebih cerdas,".
Bagaimana? Sudah siap untuk memulai karier bisnismu?.***