Baca Juga: Waspada Investasi Bodong Berkedok Koperasi! Simak 4 Tips Ini Agar Kamu Terhindar
Kendati demikian, jika berpikir untuk berinvestasi dengan buy dan hold jangka panjang di harga Rp346/lembar, baginya itu keputusan yang kurang baik karena harga saham tersebut terbilang sangat premium.
Menurutnya, beberapa bulan setelah IPO, potensi harga GoTo bisa di bawah harga IPO.
“Saya melihat beberapa investor sangat yakin untuk membeli saham GoTo di-hold sampai 30 tahun ke atas karena merasa saham GoTo cemerlang ke depannya. Kalau kita bisa mendapatkan potensi harga saham yang lebih murah, kenapa kita harus memaksakan diri membeli di IPO-nya?” jelas AG Invest.
Baca Juga: 5 Tips Sukses Investasi Saham Untuk Pemula
Ia menekankan bahwa strategi membeli saham baru penting adanya agar tidak mempengaruhi mental pembeli. Dalam hal ini, ketika saham turun bisa berpotensi memunculkan kegelisahan hingga membuat para investor mengambil banyak keputusan yang salah.
Jika dilihat dari rasio PER, dirinya mengatakan rasio saham GoTo masih rugi. Sehingga jika ingin berinvestasi jangka panjang, para investor harus memastikan revenue year to year perusahaan tersebut terus tumbuh.
“Kalau misalnya GoTo ini masih stuck performance-nya, tidak ada pertumbuhan sama sekali dengan PER sekarang, ini akan membuat sahamnya tidak menarik untuk dipegang jangka panjang,” pungkasnya.***