Kisah 4 Sahabat Nabi yang Bertugas Menulis Wahyu, Umat Islam Harus Tahu!

- 28 September 2021, 16:08 WIB
Ilustrasi Nabi
Ilustrasi Nabi /Youtube.com/Cerita Nabi-nabi

HALOYOUTH – Pada zaman Rasulullah kemampuan membaca dan menulis masih sangatlah minim, bahkan dari kalangan sahabat pun dikabarkan tidak banyak yang memiliki kepandaian dalam menulis.

Tidak hanya itu, sebelum diturunkannya Al-Qur’an Nabi Muhammad sendiri dikenal sebagai orang yang tidak pandai membaca dan menulis. Hal ini diceritakan dalam surah Al-Ankabut ayat 48 sebagai berikut.

“Dan engkau (Muhammad) tidak pernah membaca sesuatu kitab sebelum (Al-Qur’an) dan engkau tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; sekiranya (engkau pernah membaca dan menulis), niscaya ragu orang-orang yang mengingkarinya” (QS. Al-Ankabut:48).

Baca Juga: Kisah Inspiratif Imam Syafi'i dan Imam Malik, Adu Pendapat Tentang Cara Allah Memberi Rizki Kepada Hamba-Nya

Oleh sebab itu dalam buku Sejarah Al-Qur’an karya Ustadz Ahmad Sarwat, diceritakan Rasulullah SAW meminta bantuan kepada para sahabat untuk menuliskan wahyu yang diterimanya dari Malaikat Jibril.

Selain menuliskan wahyu, para sahabat pun turut serta dalam pembahasan wahyu bersama Rasulullah SAW Dalam kitab Rasmul Mushaf Lughawiyah Tarikhiyah yang ditulis Ghanim Al-Quduri. Diketahui dari kalangan sahabat yang bertugas menulis wahyu ada sekitar 43 orang.

Setelah Rasulullah SAW wafat, kepemimpinan diamanahkan kepada Abu Bakar, pada masa itu terjadi peristiwa perang Yamamah yang mengakibatkan banyak penghafal Al-Qur’an meninggal.

Baca Juga: Mata Katarak Rabun dan Berkedip, Insya Allah Sembuh dengan Madu, Begini Cara Pengobatannya Menurut Islam

Atas peristiwa tersebut kemudian Umar bin Khattab memberikan usulan kepada Abu Bakar untuk menyatukan Al-Qur’an karena takut ayat Al-Qur’an menghilang.

“Saya diutus Abu Bakar untuk ikut memerangi penduduk Yamamah, lalu tiba-tiba Umar datang dan berkata ‘Sungguh, perang Yamamah begitu berat bagi para penghafal Al-Qur’an, saya khawatir nanti korban berjatuhan hingga menyebabkan Al-Qur’an hilang dengan wafatnya para penghafal Al-Qur’an, saya punya inisiatif agar engkau berkenan mengumpulkan Al-Qur’an.” (HR. Bukhari).

Selama ini mungkin yang lebih sering kita kenal sebagai sekretaris Rasulullah hanyalah Zaid bin Tsabit. Padahal masih ada sahabat lainnya yang membantu mengumpulkan serta menyusun Al-Qur’an sehingga kita masih bisa membacanya hingga saat ini.

Baca Juga: Sebelum Memeluk Islam, Dian Sastro Sempat Pelajari Banyak Agama saat Remaja

Berikut kisah empat sahabat Nabi yang bertugas menulis wahyu yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber.

1. Zaid bin Tsabit

Zaid bin Tsabit merupakan sahabat Rasulullah SAW yang dikaruniai kepandaian dalam hal membaca dan menulis, pada saat itu Rasulullah SAW pernah memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit untuk mempelajari bahasa Yahudi dan Ibrani.

Zaid bin Tsabit mampu mempelajarinya selama 19 hari, oleh karena itu Zaid bin Tsabit dipercaya untuk menjadi sekretaris Rasulullah SAW.

Setelah Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar meminta Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Qur’an. Mendengar amanah yang begitu besar tersebut awalnya Zaid bin Tsabit meenolak.

Baca Juga: 5 Bahaya Terlalu Banyak Mengkonsumsi Garam Salah Satunya Bisa Sebabkan Gagal Ginjal

Namun setelah dipertimbangkan kembali, Zaid bin Tsabit membuat sebuat syarat. Syarat yang diajukan Zaid ialah ayat yang akan dimasukkan ke dalam Al-Qur’an harus memiliki bukti tertulis dan disaksikan sekurang-kurangnya dua orang sahabat.

Dengan kesepakatan tersebut akhirnya ayat Al-Qur’an dapat ditulis dan dibaca hingga sekarang.

2. Ubay bin Ka’ab

Ubay bin Ka’ab adalah sahabat Rasulullah SAW yang fasih dalam hafalannya. Pemahamannya yang mendalam terhadap Al-Qur’an menjadikannya dipercaya untuk menuliskan wahyu.

Ubay bin Ka’ab merupakan orang pertama yang menuliskan wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah SAW melalui malaikat Jibril. Dikutip dari Biografi 60 Sahabat Rasulullah, diceritakan bahwa Rasulullah pernah berkata:

“Wahai Ubay bin Ka’ab, aku diperintahkan untuk menyampaikan Al-Qur’an kepadamu, ‘Ubay yang mendengar itu merasa terkejut dan memastikan kembali pada Rasulullah, Wahai Rasulullah, benarkah namaku disebut Allah?’ Rasulullah menjawab, ‘Benar, namamu dan keturunanmu di tingkat tertinggi.”

Baca Juga: Kenali Tanaman Kelor yang Kaya Khasiat dan Manfaat, Simak Penjelasan Lengkapnya Disini

3. Muawiyah bin Abi Sufyan

Muawiyah bin Abi Sufyan merupakan salah seorang sahabat yang ditunjuk untuk menuliskan wahyu melalui saran dari malaikat Jibril.

Muawiyah merupakan sosok penulis wahyu yang paling kontroversional, meski karakternya yang dianggap tidak islami, sesungguhnya Muawiyah adalah sosok negarawan dan politikus ulung.

Muawiyah adalah pendiri Daulah Umayyah yang merupakan kekhalifahan islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin.

4. Zubair bin Awwam

Zubair bin Awwam adalah sepupu yang sekaligus juga menjadi pengawal setia Rasulullah SAW.Setiap luka pada tubuhnya adalah bukti kecintaan dan kesetiaannya pada Rasulullah SAW dan agama islam.

Baca Juga: 6 Trik Praktis untuk Mencegah Kulit Berminyak

Zubair memeluk agama islam sejak usia 16 tahun, keputusannya ini bahkan tidak dilarang oleh kedua orang tuanya.

Terlahir dari keluarga terpandang, ibunya bernama Shofiyah yang merupakan salah satu putri dari pemuka kaum Quraisy yang juga jadi pelayan Ka’bah.

Ibunya ikut memeluk agama Islam dan hijrah bersama Zubair, sedangkan Zubair sendiri juga merupakan salah seorang yang turut serta dalam penulisan wahyu.

Itulah empat kisah sahabat Nabi yang bertugas dalam penulisan wahyu, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua selaku umat Islam.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah