“Qul a’uudzu birabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wamin syarri ghaasiqin idzaa waqaba. Wamin syarrin naffaatsaati fii al’uqadi. Wamin syarri haasidin idzaa hasada.”
Artinya: “Aku berlindung kepada Robb Yang Menguasai waktu subuh, dari kejahatan apa-apa (mahluk) yang diciptakan-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia dengki”
Baca Juga: Apa Ada Tanda-tanda Ketika akan Meninggal Dunia? Begini Penjelasan dari Syekh Ali Jaber
An Nas
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ. (1) مَلِكِ النَّاسِۙ. (2) اِلٰهِ النَّاسِۙ. (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ
الْخَنَّاسِۖ. (4) الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ. (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ. (6))
“Qul a’uudzu birabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wannaas.”
Artinya: “Aku berlindung kepada Robb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”
Ayat Kursi