HALOYOUTH - Shalat merupakan salah satu ibadah yang Allah perintahkan kepada setiap Muslim mukallaf (yakni orang yang sudah dibebankan perintah dan larangan dalam agama Islam) Ia merupakan medium seorang hamba berhubungan dengan Tuhan. Juga sebagai pencegah perkara keji dan mungkar menurut Agama.
Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulum al-Din mengutip hadis Nabi menyatakan:
“Berapa banyak orang yang shalat namun hanya mendapat keletihan dan kepayahan dan tidak mendapatkan pahala” (Ihya’ Ulum Al-Din. Hal: 163)
Baca Juga: Subhanallah, Beginilah Keajaiban Tahajjud, Dari Mengapus Dosa sampai Do’a bisa Cepat Terkabul
Tips Khusyu’ Ala Al-Ghazali
Maka di sinilah perlunya kita belajar metode Khusyu’. Khusyu’ termasuk syarat batin yang harus terpenuhi oleh Mushalli (Orang Shalat). Dalil tentang hal ini di antaranya adalah Al-Qur’an Surat Thaha ayat 14:
“واقم الصلاة لذكري ”
Ayat tersebut mengindikasikan bahwa lafadz amar (perintah) 'اقم' menunjukkan wajib. Kata 'dzikir-ingat' adalah lawan dari 'ghaflah-lalai-lupa'. Oleh karena itu menurut Qasim al-Dismasqi “Seseorang yang lalai dalam shalatnya, bagaimana ia akan diterima di sisi-Nya?”
Al-Ghazali dalam Kitab Ihya’ ulum al-Din, Juz 1 Hal: 159, juga menukil Surat Al-A’raf Ayat 204:
“ولا تكن من الغافلين”