19. (Janganlah menceraikan istri kalian tanpa dosa) tandanya: bulunya mulai dari leher sampai pantat dipisah.
Pengarang kitab ta'rif berkata: "Apabila seseorang menceraikan istrinya dalam keadaan marah maka ia akan menyesal seperti menyesalnya Abdurrahman bin Abu Bakar As Shiddiq ketika menceraikan istrinya yang bernama Atikah binti Sa'id bin Amr bin Nufail, beliau mendendangkan sebuah syair:
Selama matahari bersinar dan selama burung perkutut berkicau, aku tak kan pernah bisa melupakanmu, wahai Atikah.
Aku tak pernah melihat yang sepertiku,
Menceraikan wanita sepertinya hari ini
Dan akupun tak pernah tahu wanita sepertinya diceraikan.
Hai, Atikah setiap hari hatiku selalu bergantung padamu. Dia berperangai baik, luas pendapatnya, derajat yang mulia, berpostur indah, kehidupan menengah, dan tutur kata yang baik."
20. (Wahai kaum hawa, bersabarlah sewaktu diceraikan seorang suami, apakah kalian tidak malu pada istriku?) Tandanya: sebagaimana telah diungkapkan oleh Al Qozwaini, di kedua matanya terdapat warna hitam dan di kedua kakinya terdapat warna merah.
Al Qozwaini berkata: "Ketika pejantan perkutut mati maka sibetina tidak akan pernah kawin lagi selamanya dan dia akan merengek-rengek sampai mati.
Baca Juga: 4 Langkah agar Feeds Instagram Rapi dan Menarik, Simple!
21. (Berpasrah dirilah pada Allah) tandanya: kepala, kedua sayap, dan bulu ekornya berwarna putih layaknya seorang yang khusyuk yang memakai terompah, gamis, dan baju berwarna putih berpasrah diri pada Allah karena Allah-lah yang mencukupinya. Sesungguhnya Allah yang mendatangkan kebutuhannya dan telah menjadikan segala sesuatu menurut kadarnya.