Kisah Zaman Nabi: Cinta Mughits yang Bertepuk Sebelah Tangan, Awas Baper!

- 26 September 2023, 06:35 WIB
Ilustrasi keluhuran cinta
Ilustrasi keluhuran cinta /Image by Leroy Skalstad from Pixabay /

HALOYOUTH - Di dunia ini, di luar dugaan kita apapun bisa terjadi. Dari hal-hal buruk ataupun sebaliknya dari hal yang membuat kita merasa bahagia. Ada yang sedih karena kehilangan seseorang yang dicintainya. Namun, di sisi lain ada juga orang yang bahagia karena menemukan cintanya. Apapun bisa terjadi, bahkan dalam waktu yang bersamaan.

Ngomong-ngomong soal cinta, di dunia ini juga banyak kisah yang menceritakannya. Ada kisah cinta yang cukup populer yakni Romeo dan Juliet, dua orang yang saling mencintai namun, cinta keduanya terhalang karena kedua keluarga mereka saling bermusuhan. Ada juga kisah cinta yang yang tak kalah populer yakni antara Laila dan Majnun, di mana cinta keduanya tidak direstui oleh ke dua orang tua mereka.

Di Zaman Nabi, kisah cinta juga pernah terjadi yakni cinta Mughits kepada Barirah.

Mughits adalah salah satu sahabat Nabi yang berstatus sebagai budak. Ia memiliki seorang istri yang bernama Barirah yang juga seorang budak. Suatu ketika, Barirah dimerdekakan oleh Sayyidah Aisyah, sehingga berubah status menjadi wanita yang merdeka.

Baca Juga: Setelah Lama Berpisah, Jabal Rahmah Menjadi Saksi Perjumpaan Nabi Adam dan Siti Hawa

Setelah merdeka, baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil Barirah, lalu memberikan hak pilih kepada Barirah antara tetap menjadi istri Mughits atau berpisah dari suaminya yang masih berstatus budak.

Barirah lebih memilih berpisah dengan suaminya, Mughits. Sementara Mughits sangat mencintai Barirah dan tak ingin kehilangannya. Bahkan, saking besarnya cinta Mughits, ia selalu menguntit Barirah meski sudah tak berstatus suami istri. Air matanya kerap meleleh karena kebesaran cintanya itu.

Mengetahui itu, Rasulullah SAW bersabda kepada Abbas. “Hai Abbas, tidakkah kau mengagumi besarnya cinta Mughits kepada Barirah dan kebencian Barirah kepada Mughits?” Nabi yang mulia pun menyampaikan pesan kepada Barirah. “Mungkinkah kau rujuk lagi kepada Mughits?” Barirah menjawab, “Apakah baginda menyuruhku untuk rujuk?” Beliau bersabda, “Oh tidak. Sesungguhnya aku hanya seorang penolong.”

Baca Juga: Kisah Cinta Abdullah dan Atikah, Romantisme yang Berakhir Mengharukan

Halaman:

Editor: Bakri

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah