HALOYOUTH - Istilah 'harta tidak dibawa mati' memang akrab terdengar di telinga kita. Namun tidak selamanya demikian yang terjadi. Dalam Islam sendiri, harta ternyata akan dibawa mati dan menjadi penentu apakah siksa kubur seseorang akan diringankan atau diberatkan.
Dalam hal harta dibawa mati, tentu maksudnya bukan untuk membayar malaikat sehingga siksa kubur kita dapat digantikan oleh berkeping keping emas dan permata.
Namun harta tetap ada di dunia, namun diperantarakan kepada yang masih hidup untuk dibelanjakan di jalan Allah SWT.
Dalam sebuah ceramah, Ustad Khalid Basalamah menyebut, dibelanjakan dijalan Allah SWT salah satunya seperti infak, dibagikan kepada yang membutuhkan dan lain lain.
“Hartamu yang sebenarnya adalah harta yang kamu infakkan di jalan Allah. Sementara hartamu yang bukan sebenarnya adalah harta yang
kau habiskan membeli makanan, minuman, dan pakaian,” kata Ustadz Khalid Basalamah dilansir Halocilegon.com dari Instagram @ustadz.khalidbasalamah
Diceritakan ada dua orang pedagang yang sama-sama sukses. Satu pedagang gemar menggunakan hartanya untuk bersedekah, sehingga saat harta yang diperolehnya semakin banyak, maka ia juga bersedekah dengan jumlah yang lebih banyak lagi. Orang tersebut membahasakan bahwa hartanya harus dibawa ke akhirat.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah harta yang disedekahkan justru adalah sebenar-benarnya harta yang dimiliki oleh seseorang.