Penjual Jamu Gendong Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19

- 28 Juli 2020, 09:17 WIB
Mbak Ayu sedang menuangkan jamunya kepada pembeli di Magung Lebak, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung pada Selasa, 28 Juli 2020. (Foto: Marina Yuliani/Haloyouth)
Mbak Ayu sedang menuangkan jamunya kepada pembeli di Magung Lebak, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung pada Selasa, 28 Juli 2020. (Foto: Marina Yuliani/Haloyouth) /Marina Yuliani/

Sebelum pandemi Covid-19, Ayu menjual jamu gendong ke rumah yang masuk gang-gang kecil. Namun pada saat pandemi sekarang ini, ia langsung mendagangkan jamunya di samping SPBU. Hal itu ia lakukan dengan alasan banyak orang yang berlalu-lalang di pinggir jalan.

“Kalau ke rumah-rumah itu sekarang sudah jarang. Kan kalau di sini banyak orang. Paling kalau tidak habis ke pasar kelilingnya,” ucap Ayu.

Baca Juga: Jangan Biarkan Feeds Instagram Anda Berantakan

Meski begitu, ia juga kesulitan meski pembelinya meningkat namun bahan pokok untuk jamu juga mengalami peningkatan.

“Sekarang banyak yang mau jahe merah yang manis, beras kencur. Mungkin karena banyak yang beli jadi naik ya. Tapi harga saya tetap saja tiga ribu kalau yang bungkusan lengkap itu tujuh ribu sampai sepuluh ribu,” jelasnya.

Walau begitu Ayu tetap konsisten tidak menaikkan harga jamunya karena menurutnya lebih baik keuntungan sedikit namun memiliki banyak pelanggan ketimbang pelanggannya merunun karena harganya yang mahal.***

Baca Juga: Memahami Konsep Kesehatan Menurut Rasulullah

Halaman:

Editor: Fauzian Ahmad


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x