Network
HALOYOUTH - Memang butuh pengkondisian jika ingin memiliki teman yang visi dan misi yang sama. Kita harus berada dalam lingkungan yang kondusif dan memiliki banyak kesamaan pemikiran.
Anjuran agama mengajarkan tentang pentingnya memilih teman, jika bergaul dengan tukang parfum, maka kita akan terkena wanginya dan jika kita bergaul dengan tukang api, maka kita akan terkena luka bakar. Bahkan agama seseorang ditentukan dari agama temannya. Dianjurkan untuk memilah memilih teman jika ingin selamat di dunia dan akhirat.
Baca Juga: Inilah 4 Cara Self Healing yang terbukti Ampuh, Nomor 4 Bermain dengan Keluarga dan Teman
Pesannya, berhati-hatilah dalam memilih teman. Kualitas diri Anda ditentukan dari sejauh mana bisa menyeleksi lingkaran persahabatan terdekat. Selain itu yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita sendiri yang bisa memfilter mana yang baik dan buruk.
Kalau datangnya dari teman, maka kita sendiri yang mengendalikan diri ketika berteman dengan yang baik dan yang buruk sekalipun. Sehingga faktor yang mempengaruhi di luar dirinya dikendalikan penuh, ada benteng yang kuat dalam membatasi ruang gerak orang lain, dirinya mampu membaur tanpa harus tercampur.
Baca Juga: 5 Chat Ini Bisa Kamu Gunakan untuk Menghibur Teman yang Sedang Kesulitan
Tahu kapan waktunya bergaul dengan teman yang baik dan membatasi diri saat bermain dengan teman yang punya dampak buruk. Teman yang buruk dijadikan teman karena memahami bahwa tiap orang punya jalannya masing-masing untuk berubah menjadi baik dan porsi kita adalah membersamainya. Membersamainya adalah menemaninya yang sedang berproses menjadi yang terbaik versi dirinya sendiri.
Boleh jadi sebenarnya dia pun tahu dirinya buruk, segala nasihat baik untuk dirinya dia tahu namun karena ada hambatan di dalam dirinya hanya baru bisa melakukan kebaikan yang menurut dia baik tapi belum tentu bagi orang lain. Karena fitrahnya manusia adalah kebaikan, maka yang bisa kita lakukan selain mendoakan yang terbaik adalah membersamainya.***
