Network
HALOYOUTH - Penyakit rinitis bisa menyerang siapa saja, terutama saat menghadapi cuaca yang tidak pasti. Lantas, seperti apa sebenarnya penyakit rinitis itu? Dilansir Haloyouth.com dari Healthline, rinitis adalah peradangan pada lapisan rongga hidung. Rinitis bisa dipicu alergi atau non-alergi.
Rinitis alergi dapat terjadi ketika Anda menghirup alergen. Sedangkan rinitis non-alergi tidak dipicu oleh alergen tertentu, melainkan disebabkan oleh satu atau lebih pemicu non-alergi. Ini dapat mempengaruhi Anda untuk jangka waktu pendek atau panjang.
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Mimpi yang Bakal Jadi Kenyataan: Mengenal Fenomena Deja Vu
Gejala rinitis berkisar dari ringan hingga berat. Rinitis umumnya mempengaruhi rongga hidung, tenggorokan, dan mata. Seperti di antaranya hidung tersumbat pilek, hidung gatal, bersin, batuk, sakit tenggorokan, mata gatal, mata berair, sakit kepala, sedikit kehilangan penciuman, rasa, atau pendengaran.
Rinitis alergi musiman seringkali disebut hay fever. Biasanya terjadi pada musim semi, musim panas, atau awal musim gugur.
Namun, rinitis non-alergi mungkin lebih sulit untuk didiagnosa. Karena tidak dipicu oleh alergen dan tidak melibatkan respons sistem imun yang terjadi pada rinitis alergi. Adapun pemicunya meliputi infeksi seperti virus flu, obat-obatan tertentu, dan beberapa obat penurun tekanan darah, makanan dan bau tertentu, polusi udara, perubahan cuaca, hingga perubahan hormonal.
Rinitis non-alergi mungkin terkait dengan masalah struktural di rongga hidung, seperti pembentukan polip atau septum hidung yang menyimpang dengan saluran hidung yang menyempit.
Untuk mendiagnosis rinitis, dokter akan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang terperinci.
Mereka mungkin juga merujuk Anda ke ahli alergi untuk tes alergi, menggunakan tes darah atau tes kulit. Ini dapat membantu dokter menentukan apakah rinitis Anda termasuk ke dalam rinitis alergi atau non-alergi.
