Lagi, Terjadi Insiden di Situs Nuklir Natanz Milik Iran, Diklaim Sebagai Serangan Teroris

12 April 2021, 13:41 WIB
Pusat nuklir Natranz diserang teroris. /Reuters/Raheb Homavandi//REUTERS

"Kecelakaan" itu terjadi di fasilitas nuklir Natanz milik Iran, disebut-sebut sebagai tindakan "terorisme nuklir", sehingga Taheren berhak untuk mengambil tindakan secara tegas terhadap pelaku. Insiden tersebut terjadi pada Minggu, 11/04 dan telah disampaikan Ali Akbar Salehi, kepala nuklir negara tersebut melalui siaran TV pemerintah.

Selang beberapa waktu, melalui siaran Radio publik Israel disebutkan, bahwa agen mata-mata Israel, Mossad, memang telah melakukan serangan dunia maya di situs nuklir milik Taheren. Pernyataan tersebut diperoleh dari sumber intelijen, yang kewarganegaraannya tidak ingin disebutkan.

Sebelum insiden itu terjadi, juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) telah melakukan siaran pers dan mengatan bahwa ada masalah dengan jaringan distribusi listrik di situs Natanz.

Fasilitas nuklir Iran sendiri terletak di Gurun, provinsi tengah Isfahan dan merupakan pusat dari program pengayaan uranium Iran yang selalu dipantau ketat oleh inspektur Badan Energi Atom Internasional, PBB.

Israel, yang menuduh Iran berusaha membangun senjata nuklir yang dapat digunakan untuk melawannya, tidak memberikan komentar resmi atas insiden tersebut.

Ditanya tentang apa yang telah terjadi, juru bicara IAEA mengkonfirmasi melalui email, “Kami mengetahui laporan tersebut dari media. Namun Kami tidak memiliki komentar atas persoalan ini.", Katanya singkat.

Pada sebuah upacara yang dilangsungkan pada hari Minggu dengan kepala militer dan intelijen Israel yang menandai peringatan ke-73 minggu depan berdirinya Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak merujuk langsung ke Natanz. Namun dia berkata: "Perang melawan nuklirisasi Iran ... adalah tugas yang sangat besar."

Padahal sejak awal Teheran mengatakan program nuklirnya murni untuk tujuan damai.

Sebelumnya, Pada Juli tahun lalu, fasilitas nuklir milik Iran kebakaran. Dan insiden itu disebut-sebut sebagai upaya untuk menyabotase program nuklir Taheren. Pada tahun 2010 lalu, sabotase terhadap fasilitas nuklir Iran juga terjadi melalui penyerangan virus komputer Stuxnet, yang diyakini secara luas dikembangkan oleh Amerika Serikat dan Israel.

Sebagai reaksi terhadap sanksi AS, Iran secara bertahap akan terus melanggar banyak batasan yang diberlakukan oleh sebuah perjanjian yang pernah dilakukan 2015 silam.

"Untuk menggagalkan tujuan mereka yang memerintahkan aksi teroris ini ... Iran akan terus meningkatkan teknologi nuklirnya di satu sisi dan mencabut sanksi AS yang menindas di sisi lain," kata Salehi

Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh tahun lalu, yang dipandang oleh dinas intelijen Barat sebagai dalang program rahasia senjata nuklir Iran.

Israel tidak membenarkan atau menyangkal bertanggung jawab atas pembunuhan itu.

Presiden Hassan Rouhani menegaskan kembali komitmen Iran terhadap non-proliferasi nuklir pada hari Sabtu saat mengawasi peluncuran sentrifugal canggih di pabrik Natanz untuk menandai Hari Teknologi Nuklir Nasional negara itu.

Editor: Rifqiyudin

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler