HALOYOUTH - Kasus kekerasan seksual kerap terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat luas.
Kekerasan seksual dapat terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja, kampus, hingga tempat-tempat umum lainnya.
Atalia Praratya selaku Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat menyampaikan poin-poin penting mengenai kekerasan seksual.
Hal tersebut disampaikan oleh Atalia Praratya saat menghadiri sebuah acara yang bertempat di Universitas Bhakti Kencana Bandung, pada Selasa 27 September 2022.
Menurutnya, kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus, tidak hanya dilakukan oleh teman atau pacar. Tetapi juga bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi.
Dengan fakta tersebut, istri dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan tentang pentingnya melakukan proteksi diri.
"Maka kita memerlukan proteksi karena banyak sekali kasusnya," kata Atalia Praratya dilansir Haloyouth.com dari Pikiran Rakyat pada 28 September 2022.
Selanjutnya, istri dari Ridwan Kamil tersebut mengingatkan tentang beberapa hal penting yang bisa dilakukan sebagai upaya memerangi kekerasan seksual yang kerap terjadi beberapa waktu belakangan ini.
"Oleh karenanya kita perlu memberikan pembekalan. Bagaimana kemudian mereka bisa memproteksi diri, bagaimana mereka harus mampu melindungi diri," kata Atalia Praratya.
Baca Juga: Lirik Lagu Dermaga Biru – Thomas Arya yang Trending di YouTube, Live Cover Indah Yastami
Menurut Atalia Praratya, hal penting yang harus dilakukan ialah kemampuan memproteksi dan melindungi diri.
Tentunya hal tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memiliki keberanian melapor dan kemampuan membela diri ketika bahaya kekerasan seksual mengintai.
"Dengan cara punya modal keberanian untuk melapor atau berteriak atau kemudian mereka punya yang sedikit bela diri supaya minimal mereka bisa memproteksi dirinya sendiri," jelas Atalia Praratya.
Baca Juga: Apa Itu Sekolah Net Zero 2022 yang Baru Diresmikan? Simak Penjelasannya di Sini
Selain beberapa faktor tersebut, diperlukan dukungan dari semua pihak untuk saling bersinergi melawan kekerasan seksual.***