HALOYOUTH – Kapal tanker bernama MV Wakashio dari Jepang mengalami kebocoran saat berlabuh di pantai Pointe d’Esny, di bagian timur Mauritius, Afrika pada Jumat, 7 Agustus 2020.
Baca Juga: 4 Syarat yang Harus Dipenuhi Pesantren jika Gelar Belajar Tatap Muka
Kapal tanker tersebut mengangkut minyak seberat 3.600 ton, dan akibatnya kebocorannya minyak itu mencemari lautan di sekitarnya.
Seperti ditulis Pikiran Rakyat dalam “Bencana Lingkungan Kembali Terjadi, 3.600 Ton Minyak Bocor dan Mencemari Lautan di Mauritius”.
Baca Juga: Paskibraka 2020: Penerapan Protokol Kesehatan hingga Pengurangan Jumlah Anggota
Daerah ini dikenal sebagai rumah bagi biota laut serta beberapa ikan eksotis yang ada di Mauritius.
Mengetahui hal tersebut, Perdana Menteri Mauritius, Pravind Jugnauth meminta bantuan kepada pemerintah Prancis.
“Negara kita tidak memiliki keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan. Kita tidak akan bisa membuat kapal yang bocor tersebut mengapung kembali,” ujar Pravind dalam permintaannya terhadap Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Baca Juga: Jadwal Acara TV, Minggu 9 Agustus 2020
Hal ini sangat megkhawatirkanm, karena jika tidak segera ditangani kerusakan tersebut akan menjadi besar dan permanen di lautan Mauritius.
Anggota Senior tim Kelautan Global untuk Konservasi Alam bernama Mike Beck menjelaskan akan perlu waktu dua hingga lima tahun hingga pencemaran tersebut bisa mulai mengurangi dampaknya. *** (Alza Ahdira/PR)