Seorang Kulit Hitam Ditembak Mati Polisi Di Halte Dekat Minneapolis, Protes Meluas dan Polisi Dilempari Batu

- 12 April 2021, 16:01 WIB
Gas air mata yang ditembakan oleh Petugas Kemanan (Polisi) Brooklyn
Gas air mata yang ditembakan oleh Petugas Kemanan (Polisi) Brooklyn /Foto : Nick Pfosi/Reuters

Protes meletus terhadap seorang polisi pasca menembak mati seorang pemuda kulit hitam pelanggar lalu lintas pada hari Minggu, 11/04. Nahasnya, peristiwa penembakan tersebut hanya berjarak 10 mil (16km) dari tempat George Floyd terbunuh dalam penangkapan di Minneapolis Mei lalu.

Selang beberapa jam kemudian, tepatnya Minggu petang, kerumunan yang marah membengkak menjadi ratusan di luar gedung Departemen Kepolisian Brooklyn Center, petugas dengan perlengkapan anti huru hara menembakkan peluru karet dan melemparkan pukulan kilat ke pengunjuk rasa dan melepaskan gas air mata yang mengiritasi.

Diketahui, Pria tersebut bernama Daunte Wright (20). Tim Walz, yang mengidentifikasi penembakan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataannya bahwa Dauente sedang memantau kerusuhan di Brooklyn Center, pinggiran kota Minneapolis atas sidang kasus pembunuhan yang menimpa Floyd. Saar itu Dauente sedang prihatin saat negara bagiannya tersebut berduka atas kehidupan ras kulit hitam yang diperlakukan tidak adil oleh penegak hukum.

Pengunjuk rasa anti-polisi telah menghabiskan beberapa hari terakhir untuk berkumpul di Minneapolis ketika persidangan Derek Chauvin, seorang mantan polisi kota kulit putih, memasuki minggu ketiga di gedung pengadilan yang dikelilingi oleh penghalang dan tentara dari Pengawal Nasional.

Chauvin didakwa atas kasus pembunuhan karena berlutut di leher Floyd, seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun yang diborgol.

Ibu Daunte, Katie Wright, mengatakan kepada wartawan di tempat kejadian, bahwa Katie menerima telepon dari putranya saat detik-detik kematiannya dan memberitahukan bahwa polisi telah menghentikan mobil yang sedang dikendarai Daunte karena penyegar udara menggantung dari kaca spion yang dalam aturan lalu lintas setempat dianggap melanggar lalu lintas. Ibunya turut mendengar melalui sambungan seluler saat polisi menyuruh putranya keluar dari kendaraan.

"Saya mendengar benturan, dan saya mendengar petugas polisi berkata, 'Daunte, jangan lari,'" katanya sambil menangis. Panggilan kemudian berakhir, dan saat ibunya melakukan panggilan ulang, yang menjawab telpon pacarnya dan berkata dia sekarang sudah mati di kursi pengemudi.

Dalam sebuah pernyataan resminya, polisi Brooklyn Center mengatakan, petugas memberhentikan seorang pria karena melanggar lalu lintas sebelum pukul 2 siang, dan menemukan dia memiliki surat perintah penangkapan yang belum selesai. Saat polisi mencoba menangkapnya, dia kembali ke mobil. Saat itulah seorang petugas menembak Daunte. Pasca pebembakan, Daunte masih mampu mengendalikan kemudi mobil hingga beberapa blok sebelum akhirnya menabrak kendaraan lain dan sekarat di tempat kejadian.

Polisi mengatakan CCTV telah merekam selama insiden tersebut. Biro Penangkapan Kriminal negara bagian mengatakan sedang menyelidiki kasus penembakan secara lebih lanjut.

Halaman:

Editor: Rifqiyudin

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x