SMRC Prediksi Koalisi Pilpres 2024 hingga Prabowo tak Bisa Nyapres, Begini Penjelasannya

- 6 November 2021, 15:55 WIB
Prabowo Subianto
Prabowo Subianto /Instagram/@prabowo

“partai mana yang mau gabung dengan prabowo atau ahy? atas dasar bacaan trhd elite partai, pdip sudah hampir dipastikan tidak ke ahy. nasdem kemungkinan tidak ke prabowo. pdip dan nasdem mungkin tak bersama-sama lagi. nasdem ke ahy? mungkin. partai lain? golkar?”, lanjut Saiful.

Baca Juga: SMRC: Prabowo, Puan, Airlangga, Cak Imin, dan AHY Bakal Dicalonkan Partainya untuk Pilpres 2024

Adapun peluang Golkar bersanding dengan Prabowo atau AHY, hal tersebut masih tergantung daya tawar dan peluang yang diiliki Airlangga sebagai ketua umum. Tapi, jika Puan berpasangan dengan Prabowo kemungkinan Golkar tidak merapat ke Gerindra.

“Golkar bisa dg prabowo maupun ahy, tergantung airlangga dapat posisi no 1, no 2, atau tidak? tergantung siapa peluang lebih baik u menang, prabowo atau ahy? kl puan berpasangan dengan prabowo mk golkar mungkin tak ke prabowo. bila kans ahy baik, airlangga bisa sama ahy”, tambah Saiful.

Jika melihat komposisi perolehan suara partai politik di DPR maka koalisi Prabowo-Puan Vs AHY-Airlangga paling memungkinkan, tentunya dengan catatan Muhaimin tidak sanggup membentuk poros ke tiga dan baik Puan maupun Airlangga memilki tingkat elektabilitas yang tinggi sehingga membuka peluang menang Pilpres lebih besar.

“prabowo-puan vs ahy-airlangga? dilihat dari kursi mereka di dpr sudah cukup. partai lain? mencalonkan muhaimin? mungkin, tapi belum terlihat tanda2. belum terlihat gejala muhaimin bisa unggul atas prabowo maupun ahy. lalu? tidak ada lagi ketua partai yg bisa diandalkan”, papar Saiful”, terang Saiful.

Baca Juga: SMRC: Cuma PDIP yang Bisa Usung Capres-cawapres di 2024 Tanpa Koalisi

Masih menurut Saiful Meski diatas kertas peta koalisi pilpres 2024 seolah olah terkunci pada pilihan koalisi ikut Prabowo atau AHY, sebenarnya masih ada peluang ketiga, jika ada tokoh kompetitif dengan tingkat elektabilitas tinggi dan mendapat dukungan rakyat masuk ke arena.

Hal ini mungkin terjadi apabila PDIP tetap menjaga pilihan rasional dengan tidak memaksakan Puan sebagai cawpres Prabowo dan memasang Ganjar Pranowo sebagai capres di 2024. Karena saat ini hanya Ganjar Kader internal PDI-P yang memiliki tingkat elektabilitas tinggi dan mendapat dukungan masyarakat luas

Jika ini yang terjadi tentunya hal ini akan membuat tidak nyaman Prabowo dan AHY, bahkan jika hal ini sampai terjadi Prabowo bisa – bisa tidak ikut dalam perhelatan Pilpres 2024.

Halaman:

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah