Network
HALOYOUTH – Kabar kurang sedap datang dari raksasa e-commerce Asia Tenggara, Shopee. Pihaknya dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal kepada sejumlah pekerja.
Dalam laporan yang dikutip Haloyouth.com dari The Straits Times pada Rabu, 15 Juni 2022, sejumlah pekerja di tim makanan Shopee atau ShopeeFood dan pembayaran Shopee atau ShopeePay akan dikenai PHK massal.
Selain di Asia Tenggara, Shopee juga disebut akan melepas bagian tim di Meksiko, Argentina, Chili, serta tim lain yang mendukung di pasar Spanyol.
Baca Juga: Shopee Error Jadi Trending Topic, Keluhan hingga Komentar Lucu Bertebaran di Twitter
Seperti disampaikan CEO Shopee, Chris Feng, hal itu dilakukan sebagai bentuk penyesuaian operasi Shopee di segmen dan pasar tertentu.
"Meningkatnya ketidakpastian dalam ekonomi yang lebih luas, kami percaya bahwa bijaksana untuk membuat penyesuaian yang sulit tetapi penting untuk meningkatkan efisiensi operasional kami dan memfokuskan pada sumber daya kami," ujar Chris Feng.
Pihaknya mengaku akan mengakhiri uji coba tahap awal di Spanyol. Kendati demikian, Shopee sendiri mengatakan akan terus beroperasi seperti biasa di Shopee Meksico, Argentina, Chili, serta ShopeeFood dan ShopeePay di Asia Tenggara.
“Kami berkomitmen untuk memberikan tingkat dukungan yang sama kepada pengguna, mitra, dan pedagang kami di semua pasar ini," katanya.
Baca Juga: Makin Panas! Siapakah yang Lebih Unggul di Antara Tokopedia dan Shopee?
Seperti diketahui bahwa dalam memo yang ditulis oleh pihak Shopee, tidak ada keterangan tentang negara-negara di Asia Tenggara mana yang akan terdampak PHK tersebut. Shopee sendiri beroperasi di Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina.
Dikutip dari The Straits Time, Shopee memiliki sekitar 1.500 karyawan dan kantor pusat regionalnya di Kent Ridge yang dapat menampung hingga 3.000 orang di tahun 2019.***
