Sebanyak 700 Kilogram Setiap Hari Sampah Organik Direduksi di TPST Citra Raya Tangerang

- 7 April 2024, 13:30 WIB
Pengolahan Sampah Organik di TPST Citra Raya Tangerang
Pengolahan Sampah Organik di TPST Citra Raya Tangerang /Dok net

HALOYOUTH - Tempat Penampungan Sampah Sementara Terpadu (TPST) Citra Raya Tangerang mampu mereduksi 700 kg/hari sampah organik melalui bioteknologi pengolahan sampah dengan Black Soldier Fly (BSF). BSF sendiri merupakan teknologi reduksi sampah oleh larva dari spesies Hermetia illucens atau dikenal dengan magot.

Deputi General Manager Estate Management Citra Raya Meita Mediawati, menjelaskan bahwa sampah organik  yang dihasilkan oleh TPST Citra Raya ini berasal dari sampah rumah tangga, pedagang, restoran di kawasan Citra Raya,  serta sampah pasar semi moderen City Market.

Meita juga mengungkapkan, penggunaan teknologi BSF atau magot ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh Citra Raya dalam mengurai persoalan sampah, terutama sampah organik di kawasan tersebut.

Baca Juga: Kreatif & Estetik! Madrasah ini Manfaatkan Sampah jadi Ecobrick

Tak hanya itu saja, kata Meita, penerapan bioteknologi BSF (magot) ini juga menjadi sarana edukasi dalam mengusung konsep EcoCulture, yaitu Citra Raya sebagai kota mandiri yang peduli terhadap budaya dan lingkungan.

“Hal ini juga menjadi salah satu bentuk komitmen kami, sebagai kota mandiri untuk menciptakan lingkungan yang sehat, serta mengurai persoalan tanpa menimbulkan masalah,” ujar Meita Mediawati.

Selain mengkonversi sampah organik menggunakan bioteknologi BSF (magot), TPST Citra Raya juga mengolah sampah lanscape menggunakan bakteri Em4 menjadi top soil. Top soil sendiri biasanya menjadi lapisan tanah yang berada di paling atas, tempat aktivitas organisme tanah, sehingga, ini akan mempengaruhi kesuburan tanah.

Baca Juga: Jarang Diketahui! 4 Arti Mimpi Tentang Sampah Menurut Primbon Jawa, Pertanda Baik?

“Dalam per-enam bulan, kami mampu memproduksi top soil hingga 800 kubik, yang ini dimanfaatkan untuk lapisan tanaman yang ada tempat pembibitan tanaman lasncape yang dimiliki oleh Citra Raya,” katanya.

Selain memanfaatkan bioteknologi BSF (magot) dan bakteri Em4, dalam menangani persoalan sampah, TPST Citra Raya bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, yaitu melalui pembuangan sampah dari TPST ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Jatiwaringin, wilayah Kecamatan Mauk.

“Kerjasama dengan Pemda melalui DLHK Kabupaten Tangerang ini, yaitu  dalam proses pembuangan sampah dari TPST Citra Raya ke TPA, tentu saja kami mengikuti kekuatan armada yang dimiliki oleh DLHK. Karena untuk pembuangan sampah ke TPA tersebut, untuk saat ini memang aturannya masih sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemda atau DLHK. Sehingga kami dari pihak pengelola, mengikuti aturan yang ada,” paparnya.

sampBaca Juga: Ecobrick Bisa Jadi Solusi Berikan Edukasi kepada Anak untuk Mengolah Sampah Plastik Jadi Kerajinan Kreatif

Pun demikian, Meita juga mengajak masyarakat, terutama warga yang bermukim atau berkunjung ke kawasan Citra Raya untuk bersama-sama menjaga lingkungan dengan  membangun kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Menurut Meita, pihaknya sudah menyediakan tempat-tempat sampah di setiap sudut tempat.

untuk diketahui di negara maju lainnya saat ini pengolahan sampah sudah mengadopsi pola ekonomi sirkular, daur ulang sampah dengan memanfaatkan nilai ekonomi sampah termasuk sampah plastik secara maksimal dari menerapkan reduce, reuse, recycle atau 3R.

Editor: Imam Tantowi

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah