HALOYOUTH - Jelang Piala Dunia 2022 Qatar, Pemerintah Qatar berupaya semaksimal mungkin untuk mengamankan jalannya turnamen kejuaraan tersebut.
Salah satu upaya mengamankan jalannya Piala Dunia 2022 Qatar adalah dengan cara, mengajak negara sahabat untuk membantu amankan jalannya acara tersebut.
Dari sejumlah negara yang dimintai bantuan oleh Pemerintah Qatar untuk meningkatkan keamanan jelang Piala Dunia 2022 Qatar adalah Spanyol.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 : Berikut Jadwal Lengkap, Daftar Stadion, dan Juga Timnas yang Akan Berlaga
Namun sayang, setelah sebelumnya Spanyol berencana akan menerjunkan sekitar 115 petugas untuk bertugas di Qatar, nyatanya rencana tersebut gagal.
Dikutip haloyouth.com dari Reuters, Kementerian terkait tidak begitu banyak berkomentar tentang hal itu.
Namun penolakan pemberian bantuan keamanan tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan.
Baca Juga: Amankan Piala Dunia 2022, Kemhan Qatar Ajak Negara Sahabat Berkolaborasi
Ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2022 Qatar, Pemerintah Qatar memprediksi akan ada lonjakan kunjungan drastis dari para turis ke negaranya.
Angka kunjungan tersebut diperkirakan mencapai 1,5 juta orang yang akan berkunjung ke negara semenanjung Arab itu.
Sedangkan populasi Qatar hanya sekitar 380.000 orang, oleh karena itu pemerintah setempat berinisiatif meminta bantuan dari negara-negara sekitar guna membantu mengamankan jalannya acara.
Baca Juga: Bantu Amankan Piala Dunia 2022 Qatar, Turki Kirim Ribuan Personil Polisi
Berbeda hal nya dengan Spanyol, Turki justru menerima tawaran kerja sama tersebut dan mengumumkan akan menerjunkan sektiar 3.000 polisi anti huru-hara.
Bukan hanya Turki, Maroko yang juga merupakan negara sahabat berkomitmen untuk membantu mengamankan jalannya acara.
Selain itu Menteri Pertahanan Amerika pun juga turut serta menandatangani kesepakatan bersama dengan Menteri Pertahanan Qatar, untuk berkomitmen membantu Qatar dalam pengamaman Piala Dunia 2022 Qatar.
Piala Dunia 2022 Qatar dijadwalkan akan digelar pada 20 November mendatang, dengan diikuti oleh 32 negara peserta dari berbagai benua.***