Indonesia Dipaksa Mundur, Marcus Gideon hingga Greysia Polii Marah Besar, BWF Minta Maaf

- 8 Desember 2021, 00:05 WIB
Ganda putra terbaik rangking 1 dunia asal Indonesia Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo
Ganda putra terbaik rangking 1 dunia asal Indonesia Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo /Reuters.com/REUTERS/Andrew Boyers

HALOYOUTH- Presiden Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) Poul Erick Hoyer menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari terkait insiden tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England 2021

Permohonan maaf itu disampaikan Poul Erick Hoyer selepas menyaksikan pertandingan final ganda putra BWF World Tour Finals 2021 di International Convention Center, Nusa Dua, Bali akhir pekan lalu.

Tragedi pahit, Tim bulutangkis dipaksa mundur dari All England Open 2021 masih membekas karena seluruh wakil Indonesia saat itu harus merelakan trofi pindah ke negara lain.

Para pemain Skuad Merah Putih mulai Marcus Gideon hingga Greysia Polii pun marah besar atas keputusan BWF yang menjatuhkan hukuman sekaligus memaksa Indonesia mundur dari turnamen.

Baca Juga: Marah Besar! BWF Beri Tamparan Indonesia yang Mundur dari Kejuaraan Dunia BWF 2021Setelah Lakukan ini...

Kejadian itu mencuat karena seluruh tim bulutangkis harus menjalani isolasi mandiri dsetelah berada dalam satu pesawat dengan penumpang positif Covid-19.

Kala itu, tim Indonesia menumpang pesawat Turni Airlines dengan tujuan rute penerbangan menuju Birmingham, Inggris, PBSI mengonfirmasi seluruh tim Indonesia akan menjalani isolasi mandiri di Crowne Plaza Birmingham.

Keputusan BWF untuk menarik mundur Indonesia dari All England disesalkan hingga mendapat protes keras dari sejumlah atlet bulutangkis Indonesia.

"Ya, kalau menurut saya harusnya masalah ini diperjelas, kan kita pertandinganya sudah mulai sedikit, persiapan buat olympic. Takutnya nanti ada apa-apa di jalan, BWF lepas tangan lagi kaya gini, dan tinggal kasih surat permintaan maaf aja beres," kata Marcus Gideon sebagaimana dilansir Haloyouth.com dari kanal YouTube Kemenpora RI beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Segudang Pebulutangkis Top Mundur, BWF Ungkap Kekecewaannya dan Sebut PBSI

"Jadi, ya harus diperjelas dan enggak segampang itu tinggal bilang saya minta maaf udah beres gitu," tutup Marcus Gideon.

Sementara, Greysia Polii menegaskan keputusan BWF sepihak mengeluarkan Indonesia dari pertandingan seharusnya bisa dilakukan jika berkomunikasi terlebihdahulu.

"Memutuskan dalam satu arah, cuma satu komunikasi aja dia main dicide aja sendiri tanoa ada perbincangan ke pohak badminton Indonesia dulu. Tim manajetnya kita dulu. Mereka men-decide segala sesuatu iti dengan satu arah," tegas Greysia.

Terkait hal itu, BWF secara langsung sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Ketua Umum Komite Olimpiade Indonsia (KOI) Raja Sapta Oktohari.

Baca Juga: Indonesia Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, Begini Kata Anders Antonsen hingga Hans-Kristian Vittinghus

Pada kesempatan itu, Raja Sapta Oktohari mengatakan dirinya tidak memiliki masalah pribadi dengan BWF hanya sebatas membela kepentingan atlet Indonesia

"Saya katakan bahwa saya tak punya masalah pribadi. Tapi sebagai representatif Indonesia di Bidang olahraga yang juga mewakili warganet, wajar jika saya membela kepentingan atlet," kata Oktohari seperti dilansir dari Antara

"Ia menyampaikan permintaan maaf secara langsung, meski sebelumnya juga sudah diutarakan secara terbuka. Pak Anton juga katakan bahwa kejadian All England menjadi yang pertama bagi BWF meminta maaf karen sebelumnya tidak pernab terjadi," sambung dia

Oktohari tak menapikan kejadian Indonesia dipaksa kundur tetap membekas apalagi Skuad Merah Putih disebut sempat menerima perlakuan diskriminatif sari BWF hingga panitia.

Baca Juga: Segudang Pebulutangkis Top Mundur, BWF Ungkap Kekecewaannya dan Sebut PBSI

"Tapi yang sudah terjadi kan telah terjadi. Sekarang bagaimana kami, KOI, PBSI Badminton Asia, dan BWF berkomunikasi ke depannya,"

"Tanggapan Presiden BWF adalah dia akan selalu memprioritaskan Indonesia. Termasuk katanya di Badminton Festival 2021 karena tiga turnamen yang terselenggaran di Bali," ungkapnya.

Hoyer mengatakan di depan Okto bahwa Indonesia sangat penting bagi dirinya.

"Indonesia lebih besar dibandingkan anda dan saya. Sebab Indonesia dan bulutangkis selalu ada di hati saya," pungkas Hoyer.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x