Network
HALOYOUTH - Mengesankan, via anak-anak muda yang tergabung di Tim Uber Cup, BWF sebut Indonesia memiliki masa depan yang cerah didunia bulutangkis putri.
Meski, Tim putra Indonesia menjadi salah satu tim unggulan diajang Thomas Cup 2022 dan juga sebagai salah satu favorit juara, tetapi tim putri yang tergabung di Uber Cup 2022 juga tak bisa dipandang sebelah mata.
Dalam rilisan BWF, badan bulutangkis dunia tersebut menyatakan bahwa tim Uber Cup Indonesia telah menarik perhatian dunia, karena torehan mengejutkan mereka selama turnamen Uber Cup 2022 berlangsung, terlebih, karena sebagian besar dari tim Uber Cup Indonesia hampir tidak dikenal di luar negeri.
BWF menilai, walaupun tak dikenal dunia, Tim inti Uber Cup Indonesia saat ini diisi oleh talenta-talenta muda berbakat, lihat saja bagaimana Komang Ayu Cahya Dewi yang menjadi pemain nomer 1 di tim tunggal putri Uber Indonesia merupakan pemain dengan peringkat 203 dunia.
Sedangkan pemain nomer 2 dan 3 tim Uber Cup Indonesia diisi oleh Aisyah Sativa Fatetani dan Bilqis Prasista yang masing -masing berada di peringkat 329 dan 333 dunia.
Meski masih nampak sangat hijau di level elit, namun permainan ketiga punggawa Uber Cup Indonesia tersebut membuat banyak orang terkejut, terutama pasca kemenangan Bilqis Prasista atas Akane Yamaguchi dan kemenangan Komang Ayu Cahya Dewi atas Yvone Li.
Nama ketiga pemain muda Indonesia tersebut bisa disebut sebagai penerus paling menjanjikan untuk meneruskan estapet Gregoria Mariska Tunjung, Putri Kusuma Wardani dan Apriyani Rahayu yang ditugaskan bertanding diajang SEA Games 2022.
Tak dapat disangkal Skuad muda Indonesia tampil dengan baik diajang turnamen Uber Cup 2022, sebelum kalah dari Jepang, mereka menang tas Prancis dan jerman dengan skor 5-0.
Melansir laman BWF, Hendro Santoso selaku manajer tim Uber Cup Indonesia menyatakan bahwa dipilihnya anak-anak muda macam Komang, Bilqis dan Aisyah untuk bertanding diajang Uber Cup sebagai bentuk persiapan untuk menghadapi kerasnya persaingan di dunia badminton dunia.
“Putri KW dan senior lainnya sedang mempersiapkan diri untuk SEA Games. Piala Uber juga penting, tapi negara kita punya tujuan, mereka ingin medali emas di SEA Games. Tetapi tim Piala Uber juga memiliki kualitas yang sama. Banyak dari mereka masih sangat muda, jadi kami melihat masa depan.” ungkap Hendro Santoso.
Hendro juga menyampaikan bahwa baik pelatih dan jajaran manajerial tim Uber Cup Indonesia telah memberikan yang terbaik agar tim Uber Cup Indonesia yang diisi oleh anak-anak muda tersebut dapat melangkah sejauh mungkin ditengak tekanan dan ketatnya kompetisi.
“Saya telah mengatakan kepada mereka untuk mempercayai diri mereka sendiri karena saya memberi tahu mereka bahwa Anda memiliki keterampilan, Anda sudah berprestasi. Mereka semua sama-sama berbakat.” Tambah Hendro Santoso.
Yang paling mengesankan bagi tim Indonesia adalah Komang Ayu Cahya Dewi, yang tidak menunjukkan tanda-tanda gugup atau nerveus saat dia mengambil tanggung jawab tunggal pertama, mengalahkan Qi Xuefei dalam tiga game sebelum akhirnya mengalahkan Yvone Li.
Pelatih tunggal putri Marico Harda menyebut Komang Ayu Cahya Dewi sebagai salah satu panutan untuk masa depan.
“Sebagai pelatih tunggal putri saya yakin mereka semua akan mendapatkan pengalaman yang baik di turnamen ini. Banyak dari mereka adalah debutan di Piala Uber, dan mereka harus membangun kepercayaan diri mereka. Ini sebagai persiapan Komang sebagai pemain generasi penerus. Kami percaya bahwa dia adalah pemain bagus berikutnya dari Indonesia. Saya pikir dia akan melakukannya dengan cukup baik di masa depan.” papar Marico Harda.***
