Network
HALOYOUTH - Kepala pelatih ganda putra utama, Herry Iman Piengardi atau yang akrab disapa Herry IP tengah mengalami konflik dengan anak didiknya, Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Kabar keretakan hubungan antara Herry IP dengan Kevin Sanjaya di Pelatnas PBSI ini ramai dibicarakan di berbagai sosial media.
Kevin yang menjadi anak didiknya tersebut mengaku sudah tidak ingin dilatih lagi dengan Coach Naga Api.
Herry IP juga secara terang-terangan mengatakan bahwa Kevin sudah tidak ingin dilatih lagi dengannya.
Hal ini memunculkan banyak pertanyaan di kalangan badminton lovers Indonesia terkait keretakan hubungan mereka.
"Bukan saya, Kevin yang tak mau berlatih dengan saya. Lebih baik tanya Kevin saja," kata Herry sebagaimana dikutip dari Antara.
Baca Juga: Berbeda Pool Dengan Viktor Axelsen, Mampukah Ginting Mudah Menuju Final Denmark Open 2022?
"Katanya Kevin sudah tidak cocok berlatih dengan saya. Kalu sudah tidak merasa cocok ya sudah tidak usah latihan dengan saya," tambah Herry IP.
Keretakan hubungan mereka pun diharapkan bisa berakhir damai di tengah ganda putra Indonesia yang sedang naik daun.
Terlebih, sosok Kevin Sanjaya dan Maecus Fernaldi Gideon merupakan pasangan yang masih menjadi andalan Indonesia hingga saat ini.
Profil Herry IP
Herry IP merupakan salah satu pelatih yang sukses membuat ganda putra menjadi sorotan di mata dunia.
Berkat kerja keras dan arahannya, Herry IP mampu membawa anak didiknya menjadi pemain bintang masa depan yang sukses.
Seperti Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, Fajar Alfian dan Rian Ardianto, Pramudya Kusumawardana dan Yeremia Rambitan. Leo-Daniel, hingga Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri.
Berkat tangan dinginnya itu, Herry IP mampu membawa mereka menjadi pemain yang merasakan juara di turnamen bergengsi.
Pada tahun 1993, Herry mengawali kariernya itu sebagai pelatih bulutangkis dan bergabung dengan Dewan Nasional Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI).
Pada awalnya, Herry IP hanya menjabat sebagai pelatih nasional Pratama Indonesia di Pelatnas Cipayung.
Baca Juga: Drawing Denmark Open 2022 Ganda Campuran: Wakil Indonesia Hadapi Lawan Berat
Kemudian di tahun 1999, pria yang dijuluki Coach Naga Api itu mendapat kesempatan naik kelas menjadi pelatih utama di sektor ganda putra Pelatnas Cipayung.
Karena pada saat itu, posisi tersebut ditinggalkan oleh Chritian Hadinata yang mendapat promosi menjadi Direktur Pelatnas Nasional PBSI.
Pada periode 1993-2008 jabatan yang diduduki Herry IP itu berhasil membawa banyak ganda putra yang masuk di kelas dunia.
Baca Juga: Drawing Denmark Open 2022 Ganda Putri: Apriyani-Fadia di Tantang Wakil Malaysia, Ana-Tiwi Hadapi ...
Mereka yang berhasil tembus di kelas dunia adalah Chandra Wijaya-Tony Gunawan, Candra Wijaya-Sigit Budiarto, Flandy Limpele-Eng Hian.
Kariernya di Dewan Nasional PBSI sempat tak mulus, karena sempat didepan dari naungan bulutangkis Indonesia itu, dan kemudian masuk kembali di tahun 2011.
Sejak ditinggalkan Herry IP, ada penurunan prestasi di sektor ganda putra. Namun kembali manjur setelah dia kembali dan menciptakan pasangan top dunia seperti Markis Kido-Hendra Setiawan.
Itulah profil singkat Herry IP dan perjalanan kariernya sebagai pelatih di Pelatnas Cipayung.***
