HALOYOUTH - Pasca kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan dalam laga Persebaya vs Arema FC, Liga BRI 1 resmi ditunda.
Presiden Jokowi sudah memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI Mochamad Ridwan, hingga Kpolri untuk segera mengevaluasi total pelaksanaan pertandingan sepakbola dan prosedur pengamanan pertandingan.
Pada kerusuhan yang terjadi Sabtu, 1 Oktober 2022 kemarin, setidaknya tercatat 130 orang meninggal dunia dan ratusan orang dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Ketua Umum PSSI Kunjungi Rumah Korban Insiden Kanjuruhan, Iwan Bule: Ikut Serta Mendo'akan
Kerusuhan itu terjadi ketika Persebaya berhasil mengalahkan Arema FC, yang kemudian beberapa orang suporter Aremania merangsek masuk ke dalam lapangan.
Kemudian pihak keamanan dari gabungan TNI-Polri berupaya mencegah sebagian suporter tersebut. Namun situasi semakin runyam saat beberapa benda dilemparkan ke tengah lapangan.
Polisi menembakkan gas air mata ke lapangan hingga ke tribun penonton. Dari penembakkan gas air mata ini, para penonton mulai kocar-kacir untuk menyelamatkan diri.
Banyak spekulasi yang muncul bahwa meninggalnya ratusan orang di Stadion Kanjuruhan itu akibat gas air mata yang membuat penonton kesulitan nafas dan mencoba berlari berdesakan untuk keluar.