VIRAL! Video Wayang Mirip Khalid Basalamah Dihajar Habis-habisan Oleh Dalang Pada Pagelaran Wayang

21 Februari 2022, 21:36 WIB
Wayang bergambar Khalid Basalamah dan Baladewa yang dilakonkan Dalang Ki Seno Slank di Ponpes Ora Aji Gus Miftah /Tangkap layar YouTube Pojok Tradisi/

HALOYOUTH - Setelah isi kontroversi ceramahnya Khalid Basalamah viral di media sosial soal Wayang yang harus dimusnahkan, kini muncul sindiran Wayang mirip dengan Khalid Basalamah

Video tersebut di unggah oleh Chanel akun Youtube @Gatot Jatayu yang baru satu hari diunggah sudah 101.000 tayang namun kolom komentarnya dinonaktifkan.

Video itu berdurasi 4 jam 34 menit dan 44 detik, diketahui bahwa lokasi pagelaran Wayang dalam video itu bertempat di Pesantren Ora Aji Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga: Di IKN Nusantara Pemilu Hanya Untuk Tingkat Nasional, Kok Bisa? Seperti Apa Aturanya

Pesantren Ora Aji adalah Pesantren Kyai Muda NU milik Miftah Maulana Habiburrahman atau biasa yang dipanggil dengan Gus Miftah.

Pertunjukan wayang tersebut digelar pada tanggal 18 Februari 2022 lalu yang menghadirkan dalang Ki Warseno Slenk dengan lakon Begawan Lomana Mertobat.

Hal yang menarik dalam pertunjukan tersebut adalah adanya wayang khusus yang menyerupai dengan Khalid Basalamah percis dengan jenggot khasnya, video pertunjukan itu kini viral di media sosial.

Baca Juga: Paling Lambat 15 April, Presiden Joko Widodo Akan Segera Tunjuk Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN

Dalam video tersebut Wayang Khalid Basalamah dihajar habis-habisan oleh Prabu Bolodewo. 

"Rumangsamu Bolodewo bantenge tanah Jowo arep mbok usik-usik. Amardhikane arep mbok ganggu cangkemu iki cangkem opo.. cuk! Yen kowe ra seneng wayang ra sah kakean cangkem kowe. Rumangsamu arep dadi opo kowe…. bajing*n… remuk-remuk.. ayo diremuke,” kata dalang Ki Warseno Slenk dikutip Haloyout dari akun Youtube @Gatot Jatayu pada Hari Senin 21 Februari 2022

Di tengah-tengah pertunjukan wayang, Gus Miftah menyampaikan sajak yang berisi sindiran terhadap pihak yang disebut mengharamkan wayang yang juga diunggah dalam akun Instagram @gusmiftah

Baca Juga: Tiga Mimpi Besar Erick Thohir Tentang BUMN, Salah Satunya Kontribusi Besar Bagi Negara

“Kamu siapa? Aku tahu jenggotmu panjang tapi belum tua. Wajar tak tahu budaya dan tata krama. Bagiku lebih nyaman dengan blangkon atau iket dari taplak meja, sebagai penutup kepala, wujud kerendahan dan ketawadhu'anku belaka. Karena jubah, imamah dan jenggot panjang adalah penampilan bendara atau raja sedang aku hanyalah hamba jelata, tak pantas dengan pakaian bendara dan raja," tulis Gus Miftah di akun Instagramnya @gusmiftah.

Penggalan sajak lainnya, Gus Miftah mempertanyakan apakah perlu kuda lumping diganti dengan unta lumping dan haruskah gamelan diganti dengan rebana?

“Pohon kelapa dengan pohon kurma? Dan haruskah nama Nabi Sulaiman diganti karena mirip kata-kata Jawa?” tulis Gus Miftah.

Sebelumnya Gus Miftah mengajak kepada masyarakat untuk tetap menonton wayang dan tidak perlu tersinggung.**

Editor: Muhammad Jejen

Tags

Terkini

Terpopuler