Network
"Kan pernikahan itu salah satunya untuk menghasilkan keturunan kan, antum yang akhwat, nanti tanya sama yang ikhwannya, ente minum madu sehari berapa sendok?, gitu tanya sama dia," kata dr. Zaidul Akbar kembali.
Menurut dr. Zaidul Akbar, jika laki-laki tersebut jarang, atau bahkan tidak pernah minum madu sama sekali, maka itu harus dikecualikan untuk dijadikan suami.
"Kalau dia enggak pernah minum?, ya mulai di exclude kriteria-kriterianya di exclude lah gitu kan, enggak cocok," ungkap dr. Zaidul Akbar.
Alasan kenapa dr. Zaidul Akbar melarang laki-laki tersebut dijadikan suami oleh perempuan yaitu, khawatir akan berdampak pada kesehatan dari keturunannya nanti.
Baca Juga: Kamu Sedang Sakit? Jangan Sedih, Ada Kabar Gembira untuk Orang yang Sakit Kata dr. Zaidul Akbar
"Karena apa?, nanti ternyata apa, saya tiga hari tiga kali sehari tuh makannya misalkan, gitu kan dia bilang, yang enggak sehat, apa gitu ya.. Nanti lama-lama ketemu, gen itu kan. Maksudnya kalau enggak sehat, ketemu enggak sehat, boro-boro mau punya keturunan gitu loh, gitu maksud saya," ungkap kembali dr. Zaidul Akbar.
Selain ituz dr. Zaidul Akbar menyarankan untuk mengubah pola makan menjadi lebih baik lagi, agar keturunan yang akan dihasilkan nanti menjadi generasi emas yang berkualitas baik.
"Ya jadi diubah lah sedikit yah, mulai sekarang supaya nanti kita bisa menghasilkan keturunan keturunan, atau generasi emas islam tuh dari makanan-makanan yang sehat bapak ibu sekalian," tutup dr. Zaidul Akbar.***
