Baca Juga: BAHAYA! Jangan Lakukan Caesar untuk Melahirkan Bayi, Begini Penjelasannya Menurut dr. Zaidul Akbar
Bahkan seharusnya masalah atau ujian yang terjadi pada kita, menjadikan kita bersyukur kepada Allah, tapi nyatanya ucapan syukur ketika mendapat ujian hanya diucapkan oleh orang-orang yang paling tinggi Imannya.
“Ada seseorang pada zaman Thabi’in atau zaman setelah Nabi, terlihat dari bandannya tidak indah orang tersebut penuh dengan koreng bahkan ada lempra terputus-putus badannya, kemudian terlihat oleh salah satu orang, melihat bahwa orang tersebut bibirnya bergerak-gerak, ternyata yang diucapkannya adalah kaliamat: Alhamdulillah.. Alhamdulillah,” ucap Buya Yahya.
Tahukah kamu, pada zaman thabi’in ada seseorang yang dengan fisik tidak sempurna, tubuhnya dipenuhi dengan penyakit, bahkan dia tidak bisa melihat.
Ternyata, ada seseorang yang mendekatkan telinga ke mulut orang yang memiliki penyakit tersebut, ternyata mulut yang selama ini ia gerakan adalah kalimat hamdalah yaitu Alhamdululla.
Baca Juga: Jadi Ketua PBNU Terpilih, Inilah Profil KH Yahya Cholil Staquf Gus Yahya
Dengan segala ujian dan cobaan yang menimpa dirinya, ia tetap memuji Allah, mengagungkan nama Allah, ia tetap bersyukur kepada Allah dengan segala yang diberikan Allah SWT kepada dirinya.
“Karena dia pandai merenungi nikmat maka biarpun dalam keadaan teruji dengan ujian yang berat ternyata lidahnyapun masih bisa mengucapkan kalimat syukur ‘Alhamdulillah’, bagaimana kita yang diberi Allah dengan berbagai macam kenikmatan, hati-hati jika kita jarang merenungi karunia Allah, maka kitapun jarang bersyukur kalau sudah tidak bersyukur akan mengundang murkanya Allah.” tutup Buya Yahya.***