Simak, Ini Cara Bertaubat dari Hasil Menipu Orang Lain, Begini Penjelasannya

- 6 Juni 2022, 11:59 WIB
Simak, Ini Cara Bertaubat dari Hasil Menipu Orang Lain, Begini Penjelasannya
Simak, Ini Cara Bertaubat dari Hasil Menipu Orang Lain, Begini Penjelasannya /Tima Miroshnichenko/Pexels/

HALOYOUTH – Menipu merupakan salah satu bentuk kebohongan yang telah dibuat untuk menguntungkan diri sendiri dan dapat merugikan orang lain, hal tersebut adalah perbuatan dosa besar yang tidak disukai Allah SWT.

Adapun sumber seseorang dalam memperoleh harta haram memiliki dua bagian, pertama, harta haram yang diperoleh dari sebuah transaksi saling ridha seperti jual beli khamar, atau berupa dari layanan yang haram.

Kedua, harta haram yang diperoleh dari cara mendzalimi orang lain seperti mencuri, korupsi dan salah satunya menipu, sebagaimana dilansir Haloyouth.com dari berbagai sumber pada Senin, 6 Juni 2022.

Mendapatkan harta yang haram dari hasil mendzalimi orang lain seperti menipu. Adapun cara bertaubatnya salah satunya meminta ampunan kepada orang yang bersangkutan atau orang yang didzalimi. Apabila tidak segera dilaksanakan, maka akan ada pengadilan pada kemudian hari (akhirat).

Baca Juga: Minta Ini Sama Allah Agar Semuanya Mudah, Kata Ustadz Zaidul Akbar

Dari Abu Hurairah, Rasullah SAW bersabda:”Siapa yang pernah mendzalimi orang lain, baik terkait kehormatannya atau masalah lainnya segera minta untuk dimaafkan hari ini, sebelum dinar atau dirham tidak berlaku, sehingga jika dia mempunyai amal shalih maka akan diambil dari pahalanya sesuai kedzalimannya, dan jika dia tidak mempunyai amal shalih maka diambil dari dosa orang yang didzaliminya lalu dilemparkan kepadanya.”(HR. Bukhari).

Bahwasanya Nabi SAW pernah bercerita tentang orang yang bangkrut ketika di hari kiamat, mereka datang menghadap Allah dengan membawa pahala shalat, pahala puasa, pahala jihad, dan pahala lainnya. Namun ketika di dunia mereka telah mendzalimi orang lain seperti mencaci, menuduh, memukul, mengambil hartanya. Pada akhirnya masing-masing telah mengambil pahalanya, sampai ketika pahalanya habis. Dosa orang yang didzalimi diberikan kepadanya satu persatu, hingga akhirnya dia dilemparkan ke neraka.(HR. Ahmad dan Muslim).

Baca Juga: Jangan Buang Air Ini, Ternyata Baik Untuk Penyakit Maag, Ungkap dr Zaidul Akbar

Adapun dalam bentuk bertaubat salah satunya mengemablikan barang kepada pemiliknya.
Dari Samurah ra, beliau mengatakan:”Orang yang mengambil barang harus menanggung apa yang dia ambil sampai dia kembalikan.”(HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Halaman:

Editor: Adi Riyadi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x