Kapal Kuno Penjelajah Dunia Ditemukan Dosen UI Di Jambi

- 28 April 2021, 21:02 WIB
Ilustrasi: Kapal Laut Langgar Aturan Hukum
Ilustrasi: Kapal Laut Langgar Aturan Hukum /Karawangpost/maja7777

HALOYOUTH- Sebuah perahu kuno ditemukan desa Lambur, Jabung Timur, Provinsi Jambi oleh seorang Dosen Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) Ali Akbar. Hasil penelitian itu disebut-sebut Akbar sebagai bukti bahwa kapal nusantara memiliki kemampuan jarak tempuh yang jauh, bahkan bisa menjelajah dunia sebelum kedatangan bangsa Eropa.

"Penemuan kapal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia telah mampu membuat kapal besar yang mampu menjelajah sangat jauh di lautan lepas, bahkan sebelum kedatangan bangsa Eropa," kata Ali Akbar dalam keterangannya seperti dikutip haloyouth dari antara, Rabu, 28 April 2021

Baca Juga: Sejarah Munculnya Hari Buku Sedunia

Tidak hanya bangsa Eropa yang rumornya menjadi bangsa penjelajah pada abad ke-14 Masehi silam, dengan ditemukannya kapal kuno tersebut menjadi bukti historis, bangsa Indonesia bahkan jauh lebih maju dari Eropa dan telah mampu berlayar ke Persia pada sekitar abad ke-10 Masehi.

Dari hasil riset tersebut Akbar menambahkan, panjang perahu kuno tersebut berkisar 24 meter dengan lebar 5,5 meter dan dibuat pada awal abad ke-16 Masehi. Sebagai perbandingan, pada akhir abad ke-16, tepatnya tahun 1596, Cornelis de Houtman, pelaut Belanda yang pertama mendarat di Indonesia, membawa empat kapal berukuran panjang 24 meter yang mampu mengarungi samudra dari Eropa sampai ke Nusantara.

Seturut dengan kemampuan kapal Eropa, kapal Indonesia pun tidak kalah ketinggalan kecanggihannya.

Dari struktur kapal dikemukakan Akbar, bahwa kapal disusun menggunakan teknik papan ikat dan kuping pengikat (sewn plank and lashed-lug technique). Teknik ini menjadi ciri khas teknik pembuatan kapal masyarakat Asia Tenggara atau Austronesia dan diterapkan mulai dari sekitar abad ke 1 Masehi. Perahu kuno dengan teknik ini antara lain ditemukan di Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Juga: Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari Hilang dari Kamus Sejarah, Fadli Zon: Ini Masalah Serius

Perahu ini diyakini merupakan sisa peradaban Kerajaan Zabaj (Sabak) yang terletak di antara India dan Cina serta berada di garis ekuator. Kerajaan ini merupakan kerajaan maritim berbudaya Islam yang terkenal dengan kemampuan penjelajahan kapal-kapal mereka. Berdasarkan catatan kuno, perahu-Zabaj juga telah sanggup berlayar ke Persia yakni ke Pelabuhan Siraf di Iran.

Halaman:

Editor: Rifqiyudin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x