Penyakit OCD, Ini Gejala dan Penyebabnya yang Harus Diketahui Sejak Dini

- 28 Januari 2022, 14:28 WIB
Gejala dan penyebab penyakit OCD/Pixabay/Engin_Akyurt
Gejala dan penyebab penyakit OCD/Pixabay/Engin_Akyurt /

HALOYOUTH - Penyakit OCD atau Obsessive-compulsive disorder merupakan gangguan mental obsesif-kompulsif, yaitu kondisi seseorang dengan pikiran dan dorongan yang tak bisa dikendalikan dan terus berulang disertai perilaku paksaan.

Sebagaimana dilansir healthline.com, orang yang memiliki penyakit OCD bertindak atas pikiran atau dorongan dan paksaan tersebut untuk meringankan pikiran obsesif.

Salah satu contoh perilaku orang yang mengalami penyakit OCD ini adalah sering dan berulang memastikan bahwa mereka telah mengunci pintu rumah atau mematikan kompor.

Namun, tidak disarankan untuk mendiagnosa diri sendiri sebab penyakit OCD tidak sesederhana itu.

Penyakit OCD menyebabkan penderitanya kesulitan hingga mengganggu bahkan merusak aktivitas rutin sehari-hari.

Gejala Penyakit OCD

Obsesi dan kompulsi merupakan gejala utama penyakit OCD. Orang yang mengalami penyakit OCD mengalami gejala tersebut, tetapi ada pula orang yang mengalami hanya satu gejala saja.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Hilangkan Jerawat Secara Alami dan Aman untuk Remaja, Yuk Coba!

Seseorang yang menderita penyakit ini mungkin menyadari pikiran dan perilaku mereka, akan tetapi mereka kerap kali merasa tak terkendali.

Contoh obsesif-kompulsif misalnya, kekhawatiran tentang kuman, kotoran, atau suatu penyakit hingga terus dipikirkan dan muncul dorongan.

Akhirnya menyebabkan orang yang mengalami OCD selalu mencuci tangan atau menggunakan antikuman terus menerus di luar batas wajar karena paksaan tersebut terus berulang.

Penyebab OCD

Penyebab penyakit OCD meliputi riwayat keturunan, struktrur dan fungsi otak, serta lingkungan hidup.

Penelitian lebih lanjut masih diperlukan, tetapi jika memiliki anggota keluarga yang punya riwayat penyakit OCD maka peluang terkena pun tinggi.

Faktor lain pun dapat menyebabkan OCD seperti kondisi stres dan trauma, kondisi kepribadian tertentu misalnya sulit menangani kedakpastian dan perfeksionisme.

Baca Juga: Banyak yang tak Tahu, Inilah 8 Manfaat Daun Kemangi untuk Kesehatan

Selain itu, pernah mengalami pelecehan di masa kecil juga berpotensi memperburuk gejala penyakit OCD.

Gejala neuropsikiatri akut pada masa kanak-kanak dan cedera otak traumatis juga dapat memperburuk gejala OCD.

Namun, ada kemungkinan memiliki riwayat keturunan keluarga OCD disertai faktor risiko lainnya dan tetap tidak memperburuk kondisi.

Dan ada juga orang tanpa faktor risiko yang diketahui masih dapat mengalami penyakit OCD.

Segera konsultasikan keadaan dan tidak disarankan mendiagnosa diri sendiri, sebab sebagian besar orang dengan penyakit OCD juga memiliki kondisi mental lain seperti gangguan kecemasan. ***

Editor: Adi Riyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah