Network
HALOYOUTH – Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April menjadi pengingat bagi manusia untuk sadar akan terjadinya perubahan iklim. Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang yang berkaitan dengan suhu dan pola cuaca.
Seperti diketahui bahwa aktivitas manusia menjadi pendorong utama adanya perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil. Misalnya, batu bara, gas, ataupun minyak bumi.
Lantas, bagaimana dampak perubahan iklim bagi kehidupan ekosistem di dunia?
Dilansir Haloyouth.com dari United Nations pada Jumat, 22 April 2022, merunut contoh pembakaran bahan bakar fosil sebagai salah satu penyebab perubahan iklim, dampaknya adalah menghasilkan emisi gas rumah kaca yang bisa menyelimuti Bumi sehingga panas matahari terjebak dan suhu menjadi semakin meningkat.
Baca Juga: Kurangi Emisi Karbon, Negara G7 Sepakat Meningkatkan Finansial untuk Perubahan Iklim
Contoh emisi gas rumah kaca yang dapat menyebabkan perubahan iklim, yakni karbon dioksida dan metana yang berasal dari penggunaan bensin atau batu bara. Selain itu, pembukaan lahan dan hutan, serta tempat pembuangan sampah juga bisa menjadi penyebab emisi.
Emisi ini pun terus meningkat sehingga menyebabkan Bumi saat ini lebih hangat sekitar 1,1 derajat celcius dibandingkan saat akhir tahun 1800-an. Rekor terpanas dilalui sejak tahun 2011 hingga 2020.
Namun, perubahan iklim tidak hanya perkara suhu panas yang meningkat. Bumi adalah sistem di mana semuanya terhubung, sehingga perubahan di satu area dapat juga menyebabkan perubahan di area lainnya.
Baca Juga: Sudah Semakin Panas, Mari Ikuti 5 Cara ini untuk Selamatkan Bumi Dijamin Ampuh
