Jelang Ramadhan Imbas Perang Rusia vs Ukraina Indonesia Buntung, India Malah Dapat Minyak Murah Rusia Ko Bisa?

19 Maret 2022, 14:29 WIB
Ilustrasi perang Rusia vs Ukraina. /Pixabay/Rohitvarma

 

HALOYOUTH - Jelang Ramadhan, imbas perang Rusia vs Ukraina langsung terasa di Indonesia, hasilnya, kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng terjadi di seluruh negeri.

Efek domino dari Perang Rusia vs Ukraina tersebut langsung memukul jutaan rumah tangga di Indonesia dan mengerek berbagai harga kebutuhan pokok menjadi tinggi, seperti dinyatakan oleh menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi.

Menurut Mendag, alasan kenapa terjadi kelangkaan dan melonjaknya harga minyak goreng dipasaran disebabkan perang Rusia vs Ukraina.

Baca Juga: Dekati Bulan Puasa 2022, Daftar Kebutuhan Pokok ini Melonjak Tinggi, Cek Sekarang!

Kedua negara yang sedang berperang tersebut (Rusia-Ukraina), merupakan produsen minyak dari biji bunga matahari terbesar di dunia, karena sedang berperang, negara-negara yang biasa mengimpor minyak biji matahari dari Rusia dan Ukraina mulai mengalihkan kebutuhan minyaknya dari Sunflower Oil ke CPO.

Namun disisi lain, berbeda dengan kondisi Indonesia yang mengalami kerugian dari konflik tersebut (Perang Rusia vs Ukraina), India, ternyata mampu memanfaatkan perang antara Rusia vs Ukraina menjadi keuntungan ekonomis.

Negeri Vrindavan (istilah populer India di Indonesia) terkonfirmasi mendapatkan keuntungan yang besar dari deal pembelian minyak dari Rusia, bahkan negeri yang dipimpin perdana Menteri Narendra Modi tersebut mendapat Diskon dari Rusia.

Baca Juga: Kalah Lawan Pasar dan Mafia, Mendag Muhammad Lutfi Sampaikan Permohonan Maaf

Namun hal menarik dari deal tersebut bukanlah jumlah kuantitas minyak yang dibeli India dari Rusia dengan harga diskon, namun kepiawaian India bermain dalam konteks hubungan internasional ditengah konflik Rusia vs Ukraina dan Rusia vs Barat akibat Operasi Khusus Rusia di Ukraina.

Mengutip Richard Medhurst seorang jurnalis di Al Mayadeen, ia menyatakan, India baru saja membuat sejarah dengan membeli minyak dari rusia dengan harga diskon dan pembayarannya tidak menggunakan Dollar Amerika.

"India baru saja membeli minyak dari Rusia dengan harga diskon! dan dalam rupee-rubel. Ini adalah kisah nyata yang tidak akan Anda dengar di berita. Penataan kembali global" Ungkap Richard Medhurst via twitter pribadinya, Sabtu, 19 Maret 2022.

Baca Juga: Minyak Goreng Langka dan Mahal, Megawati Sarankan Rakyat Rebus Makanan, Video Lama Caknun Sentil Mega Viral

Masih menurut Medhurst, ia mengungkapkan bahwa saat perang Rusia vs Ukraina terjadi, dunia global sedang menata dan menyusun ulang persekutuan-persekutuan baru diluar kendali Barat yang dikomandoi Amerika.

Pembelian minyak yang dilakukan oleh India menandakan banyak hal dalam hubungan internsional, ditengah sanksi barat yang keras memukul ekonomi Rusia, India mengisyaratkan bahwa mereka tidak menentang Rusia dan mengacuhkan barat yang mendorong semua negara memberi sanksi keras bagi Rusia.

"Kita berbicara tentang India, kekuatan nuklir dengan populasi 1,3 miliar, dan pengimpor minyak terbesar ke-3 di dunia. Kuantitas di sini tidak relevan. India, seperti Pakistan, Cina, dan lainnya, memberi isyarat bahwa mereka tidak menentang Rusia", lanjut Medhurst.

Baca Juga: Minyak Goreng Langka dan Mahal, Menteri Perdagangan 'Digoreng' DPR, Mahasiswa Tuntut Muhammad Lutfi Dipecat!

Rentetan konflik yang dipicu keingingan Ukraina bergabung ke NATO yang kemudian membuat Rusia merasa terancam, memaksa Rusia melancarkan Operasi Militer Khusus ke Ukraina dan disusul saling berbalas sanksi ekonomi antara Barat vs Rusia.

Hal ini menyebabkan kenaikaan harga minyak di pasaran yang disusul dengan perubahan sikap AS atas Iran dan Venezuela untuk memenuhi kebutuhan minyak AS dan sekutu Baratnya akibat kehilangan minyak Rusia.

"Memaksa Biden memohon minyak pada Maduro (Venezuela), AS ingin kesepakatan nuklir kembali, Inggris membayar utang hanya untuk mendapatkan minyak Iran di pasar. Saudi mempertimbangkan untuk menjual minyak ke China dalam Yuan, bukan USD
India membeli minyak Rusia dalam rupee. Pakistan dan UE beli seperti biasa dan semua ini Tidak terlihat bagus untuk AS" Terang Medhurst.

Baca Juga: Terbaru Harga Minyak Goreng Usai Pemerintah Cabut HET, Indonesia Diminta Belajar ke Malaysia....

Mengamati perubahan peta hubungan internasional yang sedang berubah, pengagas Bukit Algoritma Budiman Sudjatmiko juga turut berkomentar mengenai kejadian tersebut.

Menurut Budiman, negara-negara di dunia saat ini sedang menyusun ulang persekutuan-persekutuan baru yang mencari keseimbangan baru yang lebih setara dan menguntungkan.

"Dunia sedang bergeser pendulum, makin Barat menjepit Rusia..makin teman2 Rusia (yg kebetulan berbadan gede2 & sedang spt China, India, Pakistan & Iran ditambah potensial teman baru yg sdg menata diri, Arab Saudi) saling bantu" cuit Budiman menganalisa konflik Rusia vs Ukraina-Barat.***  

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler