Alhamdulillah, Black Box Sriwijaya Air Berhasil Diangkat, Berisi Flight Data Recorder

- 12 Januari 2021, 22:08 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto umumkan penemuan black box Sriwijaya Air di JICT, Jakarta Utara, Selasa, 12 Januari 2021.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto umumkan penemuan black box Sriwijaya Air di JICT, Jakarta Utara, Selasa, 12 Januari 2021. /Pikiran-rakyat.com/Amir Faisol

 

HALOYOUTH.COM - Black Box pesawat Sriwijaya Air berhasil ditemukan dan diangkat oleh tim gabungan SAR.

Pesawat Sriwijaya Air jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 januari 2021 setelah melakukan take off selama 4 menit.

Sriwijaya Air SJ 182 dengan tujuan Pontianak dijadwalkan akan tiba di Bandara Supadio Pontianan pada pukul 15.15 WIB.

Baca Juga: Adnan Oktar alias Harun Yahya, Penjahat Seks yang Dihukum 1075 Tahun, Tolak Seluruh Tuduhan Jaksa

Namun pada pukul 14.36, pesawat Sriwijaya Air hilang kontak dari menara radar dan kemudian ditemukan telah jatuh di perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Tim SAR gabungan dan TNI pun diiturunkan untuk melakukan proses evakuasi dan pencarian bangkai ppesawat Sriwijaya Air dan penumpang.

Selain itu, sebagai upaya unutk mengetahu penyebab kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, pencarian Black Box juga menjadi fokus utama dari proses evakuasi pesawat yang telah berumur 26 tahun tersebut.

Baca Juga: Viral Sebuah Video Sutradara Joko Anwar Soal Waterboom Ramai Pengunjung Saat PSSB JAwa Bali

11 Januari 2021, sinyal Black Box dari pesawat Sriwijaya Air telah terdeteksi oleh tim SAR.

Kemudian pada 12 Januari 2021, Black Box telah berhasil diambil dan diangkat oleh tim penyelam.

Black Box pun telah diserahkan oleh Jenderal TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kepada Kepala BASARNAS Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito sebagai penanggung jawab dalam proses evakuasi pesawat Sriwijaya Air.

Setelah itu Black Box diserahkan kepada KNKT untuk selanjutnya digunakan untuk mencari penyebab kecelakaan.

Kepala KNKT Soerjanto Thahjono mengatakan, "kami membutuhkan waktu kira-kira 2 hari hingga 5 hari untuk mengunduh data. Apakah data ini bisa terbaca atau tidak".

Ia menambahkan bahwa setelah data diunduh akan KNKT akan memberikan penjelasan kepada masyarakat.

Selain itu ia juga memohon doa kepada seluruh masyarakat supaya proses pengungkapan penyebab kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ini bisa terlaksana dengan lancar.

Setelah proses pengunduhan data, tim KNKT membutuhkan waktu selama berbulan-bulan untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.

Ada dua data yang ada di dalam Black Box, yakni FDR atau Flight Data Recorder yang mencatat beragam data tentang semua aspek pesawat saat terbang dari satu tempat ke tempat lain.

Baca Juga: Indah Permatasari dan Arie Kriting Menikah, Ernest Prakasa Ungkap Soal Hubungan Keduanya

Adaapun CVR atau Cockpit Voice recorder merekam percakapan di dek penerbangan dan suara lain seperti transmisi radio dan alarm otomatis.

Sedangkan yang baru ditemukan oleh tim SAR adalah FDR atau Flight Data Recorder.

Balck Box ini akan membantu,  terutama jika ada kecelakaan serius dan tidak mungkin untuk berbicara dengan pilot tentang apa yang terjadi, maka data dari kotak hitam dapat membantu merekonstruksi apa yang sebenarnya terjadi.***

 

Editor: Idam Rosyda Suha

Sumber: Flight Radar 24


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah