Peneliti Mengidentifikasi Penyebab dan Potensi Pengobatan untuk Kerusakan Jantung yang Disebabkan COVID-19

- 7 Maret 2021, 12:31 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /Pexels/

HALOYOUTH.COM - Lembaga Penelitian telah menemukan COVID-19 merusak jantung dan mengidentifikasi obat yang berpotensi melindungi atau memulihkan cedera jantung.

Peneliti Australia di QIMR Berghofer Medical Research Institute telah menemukan fakta bahwa COVID-19 merusak jantung dan mengidentifikasi  obat yang berpotensi melindungi atau memulihkan cedera jantung ini.

Dalam kasus COVID-19 yang parah, sistem kekebalan bereaksi berlebihan terhadap infeksi, melepaskan molekul inflamasi yang disebut sitokin ke dalam aliran darah yang disebut ‘badai sitokin’ ini dapat merusak banyak organ, termasuk jantung.

Baca Juga: Jangan Abaikan, 5 Vitamin dan Mineral Ini Ternyata Sangat Dibutuhkan Wanita lho!

Perusahaan Kanada Resverlogix telah menggunakan temuan penelitian QIMR Berghofer sebagai dasar untuk memperluas uji klinis obatnya, apabetalone, pada pasien COVID-19.

Kepala Kelompok Riset Bioteknologi Jantung QIMR Berghofer, Associate Professor James Hudson, mengatakan timnya menggunakan ribuan miniatur organoid jantung manusia untuk memahami bagaimana COVID-19 menyebabkan kerusakan jantung.

"Kami mengekspos jaringan jantung yang direkayasa secara biologis, yang diturunkan dari sel punca, ke darah pasien COVID-19 dan menemukan itu menyebabkan disfungsi bahkan ketika virus tidak menginfeksi jaringan," ujar James.

Presiden dan CEO Resverlogix, Donald McCaffrey, mengatakan sangat senang bisa bekerja dengan tim QIMR Berghofer.

Baca Juga: AHY Mengirim Surat kepada Jokowi, Mahfud MD: Itu Urusan Internal Partai Demokrat

Halaman:

Editor: Andreas

Sumber: Time Now News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah