Network
Menurut Helmi, selain melalui siaran radio, sistem pembelajaran juga dapat dilakukan melalui stasiun TV lokal.
Hal ini dinilainya tidak terlalu memberatkan orangtua siswa, karena hampir di tiap rumah saat ini mempunyai TV.
Baca Juga: Atas Dasar Cemburu, Seorang Remaja di Rancaekek Bunuh Kekasihnya Sendiri
Kemudian Helmi menyebutkan, bahwa kini angka kemiskinan di Garut meningkat tajam. Berdasarkan data yang ada, dari jumlah total warga Garut yang mencapai 2,7 juta jiwa, 70 persen tergolong miskin.
Ia berharap, dengan dibuka kembali sektor usaha dan sejumlah kegiatan lainnya bisa mengurangi angka kemiskinan.
“Warga Garut sendiri selama ini kebanakan bekerja sebagai buruh lepas, buruh pabrik, dan petani. Tingkat kesulitan ekonomi yang dirasakan buruh lepas akan lebih tinggi mengingat penghasilan mereka yang tidak tentu dan inilah yang akan menjadi prioritas kita,” pungkas Helmi. *** (Aep Hendy/Kabar Priangan)
