HALOYOUTH - Pinjaman Online (pinjol) telah menelan korban jiwa, kisah debitur yang bunuh diri viral di media sosial X diduga karena tidak kuat dengan teror yang dilakukan pihak DC AdaKami. Menyikapi kasus tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah meminta penjelasan dan klarifikasi kepada PT Pembiayaan Digital Indonesia atau AdaKami.
Cara penagihan yang tidak manusiawi dan pesan bertubi-tubi membuat nasabah AdaKami resah, tidak sedikit dari debitur yang merasa terserang psikisnya akibat teror pinjol tersebut. Mulai dari pesan pribadi yang terus menerus hingga menghubungi tempat korban bekerja, ada juga yang menerima orderan fiktif seperti Gofood dan jasa sedot wc.
Atas peristiwa yang terjadi, para debitur AdaKami meminta pihak OJK untuk bertindak tegas kepada platform penyedia fasilitas pinjaman online serta meregulasi layanan pinjol dan cara penagihan yang diluar SOP.
Baca Juga: Heboh Penagihan Telan Korban Jiwa, OJK dan AdaKami Angkat Suara ini Kata Mereka
Pasalnya proses penagihan dengan cara menteror telah berakibat fatal terhadap para peminjam, psikologi tergoncang dan rasa malu karena masalahnya yang disebar luaskan membuat mereka prustasi. Parahnya ada juga yang terkena PHK karena tempat ia bekerja merasa terganggu dengan tindakan DC.
Tidak hanya itu, ada pula yang rumah tangganya berantakan karena malu dan terganggu dengan masalah yang terjadi. Bahkan sampai ada ancaman mengarah kepada pihak keluarga kreditur jika hutang yang mereka pinjam belum juga dibayarkan.
Salah satu kreditur berinisial A, sempat merekam percakapan telepon. Dalam rekaman yang diterima oleh tim haloyouth.com, pihak penagih awalnya mengaku dari platform AdaKami. Namun ketika ditanyakan ulang sang penelpon justru mengelak dengan menjawab sembarangan.