Network
HALOYOUTH – Lee Zii Jia mulai pesimis dengan kedudukannya yang sekarang dimana dia dinobatkan sebagai juara bertahan All England. Lee Zii Jia sadar bahwa performa bermain dirinya tengah mengalami penurunan yang drastis sehingga sulit baginya mempertahankan juara All England di tahun 2022 ini dari sektor tunggal putra.
Bagaimana tidak, untuk dapat mempertahankan gelar juara All England, waktu yang tersisa sangatlah terbatas dimana dua bulan kedepan gelaran dirinya pernah mencetak kejayaan akan dimulai. Dengan waktu singkat ini, kepercayaan diri pada Lee Zii Jia mulai mengikis
Hal ini pada gilirannya semakin memperpanjang rekor buruk Negeri Jiran di sektor tunggal putra yang tak mampu mempertahankan gelar juara setelah sebelumnya, Lee Chong Wei, juga mengambil langkah yang sama.
Diketahui, Lee Chong Wei merupakan legenda bulutangkis Malaysia yang menyabet gelar juara All England 2010 lalu dan terakhir 2021 usai menumbangkan musuh bebuyutan dari wakil Jepang, Kenichi Tago dan wakil China, Chen Long.
Berbeda dengan pendahulunya yang dua musim mampu mempertahankan gelar juara, tunggal putra peringkat tujuh dunia itu malah sebaliknya. Memasuki debut keduanya di All England pada April mendatang, ia mengaku mustahil dapat mempertahankan gelar juara setelah sebelumnya mengejewakan pelatnas dengan kekalahannya pada 16 besar Olimpiade Tokyo 2020.
“Sejujurnya, mempertahankan gelar (All England) akan cukup sulit mengingat situasi saat ini. Saya pikir target yang lebihr ealistis adalah mencapai semifinal atau final,” kata Lee, dikutip haloyouth dari The Star, Kamis, 13 Januari 2022.
Sebelum performanya jatuh, pemain 23 tahun ini pernah menunjukkan tajinya di dunia tepok bulu dimana ia berpartisipasi pada Piala Sudirman dengan menggondol perunggu.
