Bagi umat muslim yang sebelumnya memiliki utang puasa Ramadhan, terdapat keharusan atau wajib untuk membayar utang puasa tersebut. Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al Quran Surat Al Baqarah Ayat 184, Allah SWT berfirman:
فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ
Artinya: "Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain."
Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Qasim salah seorang ulama besar penganut Madzhab Syafii dalam kitabnya Fathul Qarib, menjelaskan bahwa orang-orang yang wajib mengqadha puasa yaitu:
Baca Juga: Niat Sholat Tarawih dan Witir, Lengkap dengan Bacaan Doa Kamilin
(1). Musafir yang membatalkan puasa disebabkan bepergian; (2). Orang sakit yang dikhawatirkan akan bertambah parah jika berpuasa; (3). Ibu hamil; (4). Wanita haid dan nifas; (5). Muntah yang disengaja; (6). Makan dan minum yang disengaja.
Keenam orang di atas wajib mengqadha puasa yang tidak dijalaninya selama Ramadhan. Lalu bagaimana sih bacaan niat qadha puasa Ramadhan dan tata cara mengerjakannya?
Berikut ini Haloyouth rangkum dari berbagai sumber terkait bacaan niat qadha puasa Ramadhan dan tata cara mengerjakannya.
1. Bacaan niat Qadha puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ للهِ تَعَالَى.
Bacaan latin: Nawaitu shauma ghodin an qadha'i fardhi syahri romadhoona lillahi taala.
Baca Juga: Adab dan Doa Memakai Pakaian Baru, Bisa Dibaca Saat Hari Biasa dan Lebaran
Artinya: "Aku berniat untuk meng-qadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah Ta'ala."
2. Cara mengerjakan puasa qadha Ramadhan
Qadha puasa Ramadhan harus dilakukan dalam rentang waktu setelah bulan Ramadhan sebelumnya berakhir hingga sebelum bulan Ramadhan selanjutnya.
Adapun tata cara mengerjakan puasa Qadha Ramadhan sama seperti puasa lainnya. Berikut tata caranya!
Pertama, membaca niat Qadha puasa Ramadhan dilakukan pada malam hari sebelum terbit fajar atau sebelum masuk waktu shalat subuh.
Baca Juga: Biografi Imam Ghazali, Nasab, Guru, Murid, Karya, dan Pengaruh Filsafatnya
Kedua, tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lainnya.
Ketiga, puasa qadha berakhir saat adzan maghrib berkumandang atau datang waktu shalat maghrib.
Keempat, jumlah hari ganti puasa dibayar harus sama dengan jumlah hutang puasanya.
Baca Juga: Kisah Menarik: Syaikh Nawawi Banten Buktikan Kehalalan Belut Pada Orang Arab
Itulah bacaan niat qadha puasa Ramadhan dan tata cara mengarjakannya. Semoga bermanfaat. ***