HALOYOUTH - Acara 7 hari kematian biasa dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia yakni dengan mengadakan doa bersama atau tahlil bersama yang bertujuan mendoakan orang yang sudah meninggal dunia.
Selain acara 7 hari, dikenal juga istilah 40 hari, 100 hari, bahkan 1000 hari orang meninggal sebagai hitungan hari kematian.
Walaupun bermacam-macam, namun acara yang dilakukan tetaplah sama yaitu dengan mengadakan doa bersama seperti membaca tawasul, surat yasin, dzikir, hingga pembacaan doa.
Sebelum acara 7 hari di mulai, tuan rumah biasanya akan menyampaikan sambutan pidato terlebih dahulu kepada tamu undangan yang hadir.
Baca Juga: Contoh Mukadimah atau Pembukaan Bahasa Arab Untuk Acara Kematian
Berikut contoh sambutan pidato acara 7 hari kematian lengkap dengan mukadimahnya dirangkum Haloyouth dari berbagai sumber.
Assalamualaikum Wr. Wb.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ.
Bacaan latin: Alhamdulillaahi-lladzi kholaqol mauta wal-hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu amala, wa huwal 'aziizul ghofuur. Washolatu wassalaamu 'ala rasuulillah wa 'alaa alihi wa sohbihi waman waalah, amma ba'du.