Singkirkan Pasta Gigimu Sekarang! Segera Ganti Dengan Ini, Mulut Dijamin Sehat Kata dr. Zaidul Akbar

- 14 Desember 2021, 13:37 WIB
Hilangkan Sakit Pinggang ketika Sedang Menstruasi, Beginilah Penjelasannya Menurut dr. Zaidul Akbar
Hilangkan Sakit Pinggang ketika Sedang Menstruasi, Beginilah Penjelasannya Menurut dr. Zaidul Akbar /YouTube/dr. Zaidul Akbar Official

 

HALOYOUTH - Pasta gigi merupakan salah satu jenis pasta, yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk membersihkan gigi dari bakteri.

 

Namun menurut dr. Zaidul Akbar, penggunaan pasta gigi hanya akan membuat mulut menjadi tidak sehat, karena banyaknya bahan-bahan kimia yang terkandung di dalamnya.

 

Seperti dikutip Haloyuth.com dari kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, beliau menjelaskan bahwa dalam pasta gigi, atau yang biasa disebut odol, itu mengandung zat kimia.

 

Selain itu, dr. Zaidul Akbar juga mengatakan bahwa dirinya setiap hendak menggosok gigi, selalu menggunakan odol dengan takaran yang tidak terlalu banyak.

Baca Juga: Ingin Hidup Bahagia? Segera Jadikan Makanan Ini Menu Utama, Bagini Penjelasannya menurut dr. Zaidul Akbar

 

"Pernahkan anda berfikir isi odol itu apa? kan bahan kimia, bahan kimia kan? Nah pagi-pagi saja, ya maka kalau saya pake odol, biasanya kalau pake odol, kalau enggak ada siwak yah, odolnya itu cuman secuil yah, sedikit saja," kata dr. Zaidul Akbar.

 

Karena menurut dr. Zaidul Akbar, dalam kebanyakan odol, itu mengandung zat kimia, kecuali pasta gigi yang membuat sehat, yaitu yang tidak mengandung Fluoride, SLS, Paraben, dan Triclosan.

 

"Kenapa, kenapa saya pakai sedikit, karena kan bahan kimia. Kecuali odol-odol yang sehat yah, odol-odol yang sehat, Ada itu odol sehat itu, yang enggak ada Fluoride, enggak ada SLS, enggak ada Paraben, enggak ada Triclosan, macem-macem lah gitu kan,"" kata dr. Zaidul Akbar kembali.

 

Untuk itu, dr. Zaidul Akbar juga menyarankan kepada kita semua, agar saat menggunakan pasta gigi, takarannya tidak terlalu banyak. Karena, sedikit saja sudah bisa membuat mulut basah.

Baca Juga: Tes Psikologi: Apa yang Kamu Lihat dari Gambar Ini, Jangan Kaget Hasilnya

"Jadi, satu biji beras itu dibagi dua. Bapak ibu pakai odol, udah cukup untuk bikin basah mulut," ucap dr. Zaidul Akbar.

 

Di samping itu, banyaknya jumlah bakteri pada mulut, dapat menjadi masalah jika penggunaan odol nya juga berlebihan. Maka dari itu, dr. Zaidul Akbar menyarankan agar menggunakan siwak.

 

"Masalahnya kalau banyak-banyak, disini aja di mulut kita itu ada seratus jutaan kurang lebih bakteri. Yah subhanallah kan, maka Nabi SAW menganjurkan kita pakai apa, siwak, siwak itu makanannya bakteri tadi," ucap kembali dr. Zaidul Akbar.

 

Menurut dr. Zaidul Akbar, kalau kita menerapkan penggunaan siwak dalam kehidupan, itu bisa sampai dua puluh kali dalam satu hari.

Baca Juga: Kisah Mistis Bulutangkis: Latihan di Malam Jumat, Hingga Diteriaki Sang Penunggu Tempat

"Masya Allah kan gitu, jadi kenapa, kalau umat islam menerapkan satu sunnah ini aja ya, kita yah. Bayangkan satu hari itu mungkin kita bisa lima belas, sampai dua puluh kali bersiwak," ujar dr. Zaidul Akbar.

 

dr. Zaidul Akbar juga menjelaskan bahwa, Nabi Muhammad SAW menganjurkan kepada umatnya agar selalu bersiwak, setiap selesai berwudhu.

 

"Kata Nabi SAW apa, Nabi bilang, jika tidak memberatkan umatku, maka setiap habis berwudhu maka wajibkan mereka bersiwak, berarti kalau wudhunya lima kali sehari, lima kali sehari berarti kita lima kali ngasih makan bakteri disini dengan siwak tadi, itu yang pertama," ujar kembali dr. Zaidul Akbar.

 

Selain itu dalam penjelasannya, dr. Zaidul Akbar juga mengatakan bahwa ada hadits lain yang menganjurkan kita semua, untuk bersiwak sebelum melakukan sholat.

 

"Ada hadits lagi nyebutin, kalau tidak memberatkan umatku maka, aku wajibkan mereka sebelum sholat mereka bersiwak, berarti lima kali lagi kan sholat. Wudhunya lima, sholatnya lima, yang wajib. Udah sepuluh, belum sholat sunnah yah," tutup dr. Zaidul Akbar.***

Editor: Adi Riyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah