Mengintip Terapi di Rumah Bekam Center Ciparay Kabupaten Bandung

29 Juli 2020, 20:27 WIB
Suasana terapi bekam di Rumah Bekam Center Baranangsiang, Ciparay, Kabupaten Bandung pada Senin, 27 Juli 2020.*/HALOYOUTH/Marina Yuliani /


HALOYOUTH - Lokasi terapi bekam ini berada di daerah Baranang Siang Indah, blok C2 No. 1 RT.2 RW. 12, Ciparay Kabupaten Bandung. Rumah Bekam Center bagi masyarakat Ciparay terbilang cukup familiar, meskipun baru dibuka 2018 lalu. RBC Ciparay merupakan cabang dari RBC Majalaya dan Bandung.


Sebelum diterapi oleh petugas, pasien diperiksa terlebih dahulu. Karena terapi bekam tidak boleh dianjurkan untuk penderita diabetes, pasien yang fisiknya lemah, suhu badan yang tinggi, penderita penyakit kanker darah, pasien yang melakukan cuci darah, pasien yang sedang mengkonsumsi obat pelancar darah, orang yang baru melakukan donor darah, dan wanita hamil pada tiga bulan pertama.


Baca Juga: Rumah Keluarga Dipercantik Jadi Tempat Wisata yang Menarik



Pasien wanita disediakan kamar khusus dan diperiksa oleh petugas wanita begitu pun sebaliknya.

 

Proses terapi rotan di Rumah Bekam Center.*/HALOYOUTH/Marina Yuliani

  


  

Proses cop.*/HALOYOUTH/Marina Yuliani

 

 

Penyuntikan jarim pena.*/HALOYOUTH/Marina Yuliani

 


Baca Juga: Plastik Organik Olahan Singkong Disiapkan Pemkab Bandung untuk Kurban 



Sinar uv.*/HALOYOUTH/Marina Yuliani

 


Terapi bekam diawali dengan pasien dipijat terlebih dahulu dan terapi sebat rotan dengan cara ditepuk-tepuk ke bagian badan pasien yang akan diterapi.



Menurut Caca Somantri, ahli terapis RBC, terapi sebat rotan itu untuk melancarkan peredaran darah, dan dalam agama Islam itu dijelaskan bahwa setan takut pada rotan sehingga dipercaya bisa mengusir gangguan setan.



Kedua, pasien dibaluri minyak zaitun sembari dipijat-pijat dan dilaser sinar UV.



Tidak lama kemudian, tubuh pasien ditempelkan alat cop yang berbentuk seperti setengah tabung untuk menampung darah. Terdapat 10 titik, sesuai dengan yang disunahkan rosul.



Cop juga disesuaikan dengan postur tubuh. Bagi orang dewasa cop nya besar untuk anak kecil cop yang digunakan kecil.



Baca Juga: BBKSDA Riau Bekerja Sama dengan YAD Bangun Pusat Konservasi Harimau Sumatera



"Ini cop pemaikan sesuai dengan postur tubuh pasien. Setelah digunakan cop ini juga disterilisasi dengan cara dicuci menggunakan sabun, direndam selama 15 menit, cuci dan tuangkan alkohol, setelah itu dimasukkan ke mesin sterilisasi khusus jadi aman," ucap Caca.



Setelah menggunakan cop selama 15 menit, petugas langsung membuka dan menyuntikkan jarum kecil sekali pakai yang bentuknya seperti pena, bukan suntikan biasa.



Caca juga menjelaskan, jika pasien yang memiliki kolesterol tinggi tidak boleh terlalu lama dibekam, karena kulitnya bisa melepuh.



Ketika disuntik langsung ditutup kembali oleh cop agar darah menguap dan tidak berceceran, lalu didiamkan selama lima menit.


Baca Juga: Kenali Tentang Overthinking, Jangan Sampai Terjebak Dalam Keadaan ini!


"Darah yang keluar tergantung sirkulasi peredaran darah dan minum. Jika banyak minum otomatis pasti mengeluarkan darah yang banyak," terang Caca.



Lalu, darah terlihat pekat dan menggumpal, petugas langsung membersihkannya.



Tidak lupa diolesi minyak zaitun dan diberi sinar laser kembali agar darah tidak terus keluar.

 

Belum selesai,  setelah proses bekam, pasien ditawarkan untuk gurah mata guna menghilangkan kotoran yang ada di mata, dan menajamkan penglihatan.



Baca Juga: 81.000 Face Shield Disiapkan Pemda Pangandaran untuk Para Pelajar



Setelah itu, pasien disuguhkan minuman jahe hangat yang agar tubuh menjadi segar.

  

Pelayanan yang baik membuat Caca memperoleh banyak penghargaan, salah satunya yaitu pemecah rekor muri penyelenggaraan terapi bekam puncak kepala dengan peserta terbanyak, yakni 1212 orang.***

Baca Juga: Plastik Organik Olahan Singkong Disiapkan Pemkab Bandung untuk Kurban

Editor: Ade Rosman

Tags

Terkini

Terpopuler